Rabu 15 Sep 2021 06:11 WIB

Delapan Perkara yang Nabi Muhammad Berlindung Darinya

Nabi Muhammad berlindung dari delapan perkara ini.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Delapan Perkara yang Nabi Muhammad Berlindung Darinya. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: smileyandwest.ning.com
Delapan Perkara yang Nabi Muhammad Berlindung Darinya. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat delapan perkara yang Rasulullah ﷺ berlindung darinya, di antaranya gelisah, sedih, lemah, malas, pengecut, kikir, terlilit hutang, dan diperas orang lain.

Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dosa mematikan hati, membuatnya sakit kronis, atau melemahkan kekuatannya. Kelemahan ini niscaya berakhir pada delapan perkara yang Nabi ﷺ berlindung darinya, yaitu gelisah, sedih, lemah, malas, pengecut, kikir, terlilit utang, dan diperas orang lain (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga

Setiap dua dari delapan perkara tersebut merupakan pasangan. Kegelisahan dan kesedihan merupakan pasangan. Jika hati ditimpa kekhawatiran terhadap yang diprediksi terjadi, niscaya timbullah kegelisahan. Sementara itu, jika perkara tersebut memang sudah terjadi, timbullah kesedihan.

Kelemahan dan kemalasan adalah pasangan. Jika seorang hamba tidak mendapatkan sebab-sebab kebaikan dan keberuntungan karena tidak adanya kemampuan, maka itulah kelemahan; sedangkan jika disebabkan oleh tidak adanya keinginan, maka itulah kemalasan.

Pengecut dan kikir adalah pasangan. Apabila seseorang takut kehilangan anggota tubuhnya, maka itulah pengecut, sedangkan jika ia takut kehilangan hartanya, maka itulah kikir.

Terlilit hutang dan diperas adalah pasangan. Jika tekanan orang lain disebabkan perkara yang memang dibenarkan, maka berarti karena terlilit hutang, jika bersumber dari kebathilan, maka itulah pemerasan.

Maksudnya, dosa merupakan sebab utama yang mendatangkan delapan perkara di atas, sebagaimana ia merupakan sebab terkuat dalam mendatangkan kesengsaraan, kondisi yang benar-benar sulit, buruknya qadha (takdir), dan kegembiraan musuh atas musibah yang menimpa. Dosa juga merupakan sebab terbesar yang menyebabkan hilangnya nikmat Allah, sirnanya kesehatan dan kesejahteraan, adzab yang mendadak, serta seluruh kemurkaan-Nya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement