REPUBLIKA.CO.ID, ANFIELD -- Duel dua raksasa Eropa, AC Milan versus Liverpool, terakhir kali terjadi pada final Liga Champions edisi 2005 dan 2007. Saat itu, the Reds sukses melakukan comeback brilian di Istanbul, sebelum i Rossoneri mampu melakukan revans di Athena.
Milan dan Liverpool merupakan tim dengan status titel Kuping Lebar terbanyak di masing-masing perwakilan domestik. The Anfield Gank merupakan tim Inggris dengan koleksi enam titel Liga Champions. Sebaliknya, Milan berada di atas Liverpool lantaran unggul satu titel dengan koleksi tujuh gelar.
Akan tetapi, ini menjadi awal baru bagi perjalanan Milan. Sebelumnya, Rossoneri telah lama menanti untuk bisa kembali ke perhelatan terbesar antarklub Eropa, Liga Champions.
Tim asal kota mode Italia itu telah tertidur selama delapan tahun terakhir. Finis di kursi kedua Seri A Liga Italia musim lalu membawa skuad asuhan Stefano Pioli lolos ke Liga Champions.
Milan bakal lebih dahulu bertamu ke markas Liverpool pada partai perdana Grup B Liga Champions 2021/2022, di Stadion Anfield, Kamis (16/9) dini hari WIB.
Liverpool berhasrat untuk memenangkan titel ketujuhnya. Sedangkan Milan diklaim memiliki misi yang jauh lebih minim dengan memberikan jam terbang dan pengalaman bagi skuad mudanya.
"Kami hanya bermimpi di malam hari. Di siang hari kami perlu bekerja keras untuk mewujudkan mimpi," kata Pioli dilansir Punch, Selasa (14/9).
Milan tak terkalahkan dalam tiga pertandingan terakhir, teranyar Milan sukses mengalahkan Lazio 2-0 akhir pekan kemarin. Selain itu, dua pemain andalan, Zlatan Ibrahimovic dan Franck Kessie, sudah kembali memperkuat tim rival sekota Inter Milan itu. Striker Olivier Giroud pun tersedia sejak menit awal.
"Saya senang dengan apa yang saya miliki dan saya melihat tim yang semakin termotivasi. Setiap ujian akan memberi tahu kami di mana kami berada dan berapa banyak yang kami perlukan untuk meningkatkan level kinerja kami," sambung Pioli.
Legenda AC Milan, Franco Baresi, mengingatkan pada tim i Diavolo Rosso agar tidak terbebani dan merasa takut karena Milan merupakan tim dengan sejarah sangat besar. "Saya pikir Milan tidak boleh melupakan sejarah," kata Baresi menegaskan dilansir Football Italia.
Di kubu tim tuan rumah, Liverpool juga memiliki motivasi sama setelah tampil gemilang dalam empat partai pembuka Liga Primer Inggris, dengan catatan tiga kemenangan dan sekali imbang kontra Chelsea.
Selain itu, the Reds diuntungkan dengan catatan tiga clean sheet berturut-turut dalam tiga partai kandang di Liga Champions terakhir dan hanya sekali kalah pada partai grup melawan Atalanta musim lalu.
Juru taktik Liverpool Juergen Klopp menegaskan kepada armadanya untuk tetap mewaspadai Milan. Dirinya berharap para pemain bisa memperbaiki beberapa kesalahan sebelumnya menjelang duel melawan raksasa Italia.
Pada laga nanti Liverpool bakal tanpa pemain muda Harvey Elliott yang mengalami cedera saat bertamu ke Elland Road, markas Leeds United. Posisinya akan diisi Jordan Henderson yang berduet bersama Fabinho di lini tengah. Sedangkan untuk posisi depan, Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Diogo Jota bisa kembali mengambil tempat utama di skuad the Anfield Gank.