Rabu 15 Sep 2021 10:59 WIB

Gaza Terima 50 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa

Vaksin Covid-19 tersebut dikirim oleh Otoritas Palestina di Ramallah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Petugas medis dan polisi memeriksa pengiriman vaksin Sputnik V Rusia di dalam truk di perlintasan perbatasan Kerem Shalom, di Rafah, Jalur Gaza, Rabu, 17 Februari 2021.
Foto: AP / Adel Hana
Petugas medis dan polisi memeriksa pengiriman vaksin Sputnik V Rusia di dalam truk di perlintasan perbatasan Kerem Shalom, di Rafah, Jalur Gaza, Rabu, 17 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Senin (13/9) mengatakan mereka telah menerima 50 ribu dosis vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa. Vaksin tersebut dikirim oleh Otoritas Palestina di Ramallah.  

Kementerian Kesehatan di Gaza menyalahkan Israel atas fakta bahwa efektivitas vaksin telah kedaluwarsa. Menurut Kementerian Kesehatan, vaksin Sputnik memasuki Gaza melalui Karm Abu Salem Crossing. Kementerian Kesehatan telah menguji vaksin tersebut sebelum disebar ke masyarakat. Hasil uji menyatakan bahwa vaksin telah kedaluwarsa.

Baca Juga

"Setelah memeriksa dan menguji vaksin, kami menemukan vaksin tersebut telah kedaluwarsa. Karena itu, kami memutuskan untuk menghancurkan seluruh vaksin," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan di Gaza dilansir Middle East Monitor, Rabu (15/9).

Pernyataan Kementerian Kesehatan menegaskan kembali bahwa semua vaksin yang tersedia saat ini valid dan aman karena disimpan dan digunakan dengan benar. Kementerian Kesehatan menyebut vaksin yang kedaluwarsa tersebut tidak disimpan dengan benar oleh otoritas Israel. Karena itu, vaksin Sputnik telah melewati tanggal kedaluwarsa sebelum mencapai Gaza.

“Israel juga menghambat pengiriman vaksin tersebut,” kata Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan Palestina menyerukan badan-badan kesehatan dan kesejahteraan nasional termasuk internasional untuk segera mendapatkan dosis vaksin tambahan bagi warga Palestina di Jalur Gaza.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement