Rabu 15 Sep 2021 15:00 WIB

Indef: Presidensi G20 akan Tingkatkan Konsumsi Indonesia

Persiapan pertemuan G20 akan mendorong pemerintah lebih perhatikan pengendalian Covid

 Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri pertemuan virtual G20 yang diselenggarakan oleh Arab Saudi, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) di Istana Kepresidenan di Bogor, Indonesia, 21 November 2020.
Foto: EPA-EFE/MUCHLIS JRS/PRESIDENTIAL PALACE
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri pertemuan virtual G20 yang diselenggarakan oleh Arab Saudi, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) di Istana Kepresidenan di Bogor, Indonesia, 21 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Sugiyono Madelan Ibrahim berpendapat Presidensi G20 akan meningkatkan kegiatan konsumsi di Indonesia. Acara tersebut akan melibatkan sektor usaha terkait.

"Hal ini karena sehubungan dengan berlangsungnya acara tersebut, berbagai pertemuan G20 akan melibatkan sektor usaha terkait di dalam negeri," kata Sugiyono kepada di Jakarta, Rabu (15/9).

Selain itu, ia menilai persiapan pertemuan G20 akan mendorong pemerintah Indonesia lebih memperhatikan masalah pengendalian pandemi COVID-19 secara lebih baik. Sebagai tuan rumah G20, Indonesia akan relatif banyak terpublikasikan dalam media massa internasional pada waktu peliputan acara kegiatan G20 tersebut.

Implikasinya, sambung Sugiyono, adalah negara-negara G20 yang memproduksi berbagai vaksin COVID-19 akan semakin baik merespons kebutuhan vaksin di Tanah Air dan bisa lebih cepat mendistribusikannya.

Selain itu, kegiatan tersebut akan membuat pengendalian keamanan di Indonesia semakin meningkat, serta pengendalian emisi karbon dalam bentuk kegiatan ekonomi hijau semakin membaik. Ia mengatakan kegiatan forum komunikasi tingkat tinggi di antara lembaga pemerintahan level internasional merupakan kegiatan yang biasa diselenggarakan dan pastinya memberi manfaat.

"Manfaat secara langsung dan tidak langsung dapat dilihat dari berbagai kerja sama yang telah disepakati," ucap Sugiyono.

Indonesia terpilih sebagai Presidensi G20 untuk 2022 nanti, berdasarkan keputusan pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Riyadh, Arab Saudi pada November 2020. Serah terima Presidensi G20 dari Italia ke Indonesia akan dilakukan pada KTT G20 di Roma, Italia pada 30-31 Oktober mendatang. Setelah itu, Indonesia resmi memegang Presidensi G20 2022, berlangsung mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.Berkaitan dengan G20 2022 nanti, akan ada 150 kegiatan berupa rapat yang terbagi dalam dua jalur, yaitu Sherpa Track mulai 7-8 Desember dan Finance Track pada 9-10 Desember. Rapat tersebut akan dilakukan secara marathon, mulai dari ministerial meeting, engagement group meeting hingga rapat-rapat setingkat eselon I.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement