Rabu 15 Sep 2021 15:02 WIB

AS Dorong Pemimpin Dunia Capai Target Vaksinasi Global

AS meminta negara-negara yang memiliki kapabilitas relevan untuk mendonasikan vaksin

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang dokter menerima vaksin virus corona Sinopharm dari seorang perawat di pusat vaksinasi, di Karachi, Pakistan, Rabu, 3 Februari 2021.
Foto: AP / Fareed Khan
Seorang dokter menerima vaksin virus corona Sinopharm dari seorang perawat di pusat vaksinasi, di Karachi, Pakistan, Rabu, 3 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mendorong pemimpin-pemimpin negara untuk meraih target vaksinasi dalam mengakhiri pandemi Covid-19, termasuk memastikan 70 persen populasi dunia divaksin virus corona pada 2022. Ajakan ini tercantum dalam rancangan dokumen yang rencananya disampaikan pertemuan sela Majelis Umum PBB pada awal pekan ini.

Dokumen tiga halaman itu akan disampaikan pada negara, organisasi internasional, dan grup sektor swasta dalam pertemuan virtual mengenai Covid-19. Dalam dokumen yang dilihat kantor berita Reuters pada Rabu (15/9) itu AS meminta negara-negara lain yang memiliki 'kapabilitas relevan' untuk mendonasikan miliaran dosis vaksin. Sudah sekitar dua miliar dosis vaksin yang telah disumbangkan.

Baca Juga

Deputi juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengonfirmasi target 70 persen populasi tapi tidak mengatakan apa-apa seputar dokumen pertemuan sela tersebut. Surat kabar the New York Times yang pertama kali melaporkan target terbaru ini mengatakan undangan ke kepala negara di seluruh dunia telah dikirimkan pekan lalu.

Di dokumen itu disebutkan AS akan meminta negara-negara kaya memastikan ketersediaan tiga miliar dolar AS untuk 2021 dan tujuh miliar dolar AS untuk 2022 untuk membeli vaksin serta mengatasi keraguan terhadap vaksin. Hal-hal lain yang penting untuk mengakhiri pandemi adalah memastikan setiap pekan ada satu per 1.000 orang di tes Covid-19 hingga akhir 2021. Selain itu membangun pabrik besar untuk memastikan tenaga medis memiliki akses pada alat pelindung diri seperti masker.  

Rancangan dokumen itu juga mendesak negara-negara kaya menyediakan dua miliar dolar AS untuk menutupi kekurangan oksigen cair. Dokumen juga menyebut rencana donasi satu miliar peralatan tes pada pada negara pendapatan rendah dan menengah serta menyumbangkan obat Covid-19 senilai tiga miliar dolar AS sepanjang tahun 2022.

Bulan lalu Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, dan lembaga internasional lainnya meminta kepala negara di seluruh dunia mempercepat proses vaksinasi. Lembaga-lembaga itu memperingatkan baru sekitar dua persen orang dewasa di negara-negara pendapatan paling rendah yang sudah divaksin.

Capaian itu jauh dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan tinggi di mana sudah 50 persen lebih orang dewasa yang sudah divaksin. Organisasi-organisasi internasional juga mencatat jumlah dosis vaksin yang disumbangkan kurang 10 persen dari yang dijanjikan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement