REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengatakan, keberhasilan dalam memajukan desa akan menjadi pemicu kembalinya masyarakat kota ke desa atau ruralisasi. Halim menerangkan, Kemendes PDTT bersama kementerian lain kini fokus meningkatkan ekonomi desa dan meningkatkan kualitas SDM di desa.
Beberapa caranya adalah dengan terus mengucurkan dana desa, memajukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan mengimplementasikan SDGs Desa. Jika pemajuan ekonomi dan SMD desa berhasil, kata dia, maka desa akan menjadi ruang hidup masa depan.
"Saya yakin apa yang menjadi harapan kami, ruralisasi sebagai antitesa urbanisasi itu akan terwujud," kata Halim dalam Pertemuan Nasional Kepala Desa secara virtual, Rabu (15/9).
Halim menjelaskan, salah satu pemicu agar masyarakat mau hidup di desa adalah kehadiran BUMDes yang kini sudah bisa berbadan hukum. BUMDes berbadan hukum akan memperbesar peluangnya dalam membuka usaha dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Hal ini tentu akan memajukan masyarakat perekonomian desa dan memberikan ruang pekerjaan kepada masyarakat desa.
"Banyak hal yang bisa dilakukan generasi milenial untuk membangun desanya dengan rasa bangga dan bahagia, sehingga tidak ada lagi obsesi untuk hidup di kota," ungkap Halim.
Mengutip data Worldometer, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 276.991.161 orang. Sekitar 56,4 persen di antaranya merupakan masyarakat urban atau hidup di kota, per 2020. Berarti jumlah penduduk pedesaan sebanyak 43,7 persen.