REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua akan berlangsung 2-15 Oktober 2021 mendatang. Menjelang pelaksanaan PON, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli, mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai adanya serangan terorisme.
"Dalam upaya agar pelaksanaan PON bisa berjalan ini kita telah memberikan masukan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan karena serangan terorisme dalam PON itu adalah sebuah keniscayaan," kata Boy dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Rabu (15/9).
Boy mengatakan bahwa BNPT terus melakukan koordinasi dengan jaringan intelijen agar pelaksanaan PON berjalan sukses. Menurutnya jangan sampai Indonesia dipermalukan dengan adanya aksi terorisme.
"Kita tentu tidak ingin dipermalukan dengan aksi-aksi itu karena tentu Papua sendiri merupakan daerah yang pertama berkaitan dengan ISIS pernah dilakukan penangkapan terhadap 11 warga masyarakat di Merauke pada akhir Mei lalu dan saat ini telah dilakukan proses hukum," jelasnya.
Apalagi ia menambahkan aksi-aksi kekerasan dari kelompok bersenjata di Papua terus terjadi sejak awal tahun 2021. Bahkan penembakan juga terjadi di Kuala Kencana.
"Kami BNPT memberikan masukan kepada petugas penanggung jawab bidang keamanan dan besok pun masih dibahas kembali bersama bapak Menko Polhukam rencananya pada Jumat siang," ujarnya.