REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut kedatangan para wisatawan. Pembukaan dilakukan setelah 1,5 tahun aktivitas ditutup karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Batik Pekalongan Bambang Saptono di Pekalongan, Rabu (15/9), mengatakan untuk menggeliatkan tempat kunjungan wisata, pihaknya menggelar lomba vlog pada akhir September 2021, penataan koleksi batik dan melakukan persiapan peringatan Hari Batik Nasional pada Oktober 2021.
"Hampir dua tahun keberadaan Museum Batik Pekalongan seperti tidur karena pandemi. Oleh karena saat ini kami ingin bangkit lagi mengenalkan batik secara lebih luas agar batik tetap lestari," katanya.
Menurut dia, sejak pandemi COVID-19 sektor pariwisata bisa dikatakan lumpuh karena tempat wisata ditutup untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Akan tetapi, dengan turunnya status PPKM berlevel 2 di Kota Pekalongan, merupakan angin segar dunia pariwisata. Kami membuka pintu bagi pengunjung untuk berkunjung ke museum," katanya.
Bambang mengatakan, pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung sebanyak 50 orang dari kapasitas sebagai upaya untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
"Bagi pengunjung ke Museum Batik Pekalongan agar jangan lupa memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan terlebih dahulu," katanya.
Sejak dibukanya Museum Batik Pekalongan pada awal September 2021, kata dia, sudah ada biro wisata yang menelpon dirinya yang menyampaikan akan membawa rombongan untuk berkunjung ke museum.
"Karena itu, nantinya para pengunjung akan diatur menjadi tiga kelompok agar tidak terjadi kerumunan di satu ruang pamer," katanya.