REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China perketat peraturan pembatasan sosial dan meningkatkan tes massal Covid-19 di kota-kota sepanjang pantai timur negara itu. Langkah itu dilakukan saat kasus infeksi Covid-19 di daerah itu melonjak tajam.
Tempat pemeriksaan didirikan di stasiun-stasiun jalan tol di Kota Putian di Provinsi Fujian, sementara lusinan kota di provinsi itu ditutup sepenuhnya. Perjalanan keluar masuk Kota Xiamen dan Quanzhou juga dibatasi saat virus corona varian Delta menyebar di daerah tersebut.
Pada Rabu (15/9), Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan kasus positif virus corona di Fujian bertambah 50. Sebagian besar di daerah Putian.
Sejak pandemi yang terdeteksi pada akhir 2019 di pusat Kota Wuhan, China telah menerapkan tes, karantina wilayah, dan peraturan wajib masker yang ketat. Beberapa hari terakhir kasus infeksi di Fujian bertambah 152 kasus.
Pemerintah pun memerintahkan masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan menutup venue-venue hiburan, restoran, gym dan membatalkan berbagai kegiatan berkumpul seperti festival Pertengahan Musim Gugur. Layanan bus jarak jauh di sebagian provinsi juga telah ditangguhkan. China cukup berhasil menahan laju penyebaran virus.
Namun terjadi wabah baru di berbagai wilayah Negeri Tirai Bambu. Wabah varian Delta yang pecah pada bulan Juli dan Agustus menyebar ke beberapa provinisi, sehingga virus yang sangat menular itu dikhawatirkan telah menyebar.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan telah menyalurkan lebih dari 2 miliar dosis vaksin. Walaupun, kemanjuran vaksin domestik dipertanyakan terutama dalam menghadapi varian Delta.
Meski peraturan pembatasan sosial dan langkah-langkah pembatasan lainnya berdampak pada ekonomi dan kehidupan sehari-hari masyarakat, tapi China berhasil menahan penyebaran di awal pandemi.