Rabu 15 Sep 2021 17:08 WIB

Pabrik Baterai Listrik akan Utamakan Tenaga Kerja Lokal

Konsorsium Hyundai akan membangun pabrik baterai di Karawang.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Petugas membatu mengisi daya mobil listrik di SPBU Green Energy Station Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/9). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan pabrik baterai kendaraan listrik akan segera dibangun.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas membatu mengisi daya mobil listrik di SPBU Green Energy Station Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/9). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan pabrik baterai kendaraan listrik akan segera dibangun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan, pabrik baterai kendaraan listrik akan segera dibangun. Ia menegaskan, pabrik senilai 1,1 miliar dolar AS yang dibangun di Karawang, Jawa Barat itu akan diprioritaskan menyerap pekerja dari dalam negeri.

"Di dalam MoU kami tekankan mereka, lapangan pekerjaan harus seluas-luasnya untuk lapangan pekerjaan dalam negeri. Tidak untuk luar negeri," kata Bahlil dalam seremoni peletakan batu pertama pabrik Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat, yang disiarkan secara virtual, Rabu (15/9).

Baca Juga

Sementara, kata dia, tenaga kerja asing (TKA) hanya diperbolehkan bagi spesifikasi khusus dan jabatan tertentu. "Waktu kami bicara dengan menko-nya Korea, sepakat lapangan pekerjaan akan diprioritaskan kepada lapangan pekerjaan untuk dalam negeri," ujar dia.

Selain bekerja sama dengan BUMN, Bahlil menambahkan proyek baterai kendaraan listrik itu juga didorong bisa menggaet pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pengusaha nasional di daerah. Hal itu sesuai arah Presiden Joko Widodo serta Undang-Undang Cipta Kerja pasal 90.

Seperti diketahui, Konsorsium Hyundai yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) akan membangun  pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Karawang, Jawa Barat, yang akan dikelola PT HKML Battery Indonesia. Nantinya pabrik menyuplai kendaraan listrik produksi Hyundai.

Pembangunan pabrik sel baterai dengan kapasitas produksi 10 Gigawatt Hour (GwH) itu merupakan bagian dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai 9,8 miliar dolar AS atau setara Rp 142 triliun) yang sudah ditandatangani bersama Korea Selatan. Penyerapan tenaga kerja proyek pabrik sel baterai kendaraan listrik tersebut rencananya mencapai 1.000 orang.

Chairman Hyundai Motor Group (HMG) Euisun Chung mengatakan, pabrik baterai yang dibangun di Indonesia merupakan pabrik produksi baterai kendaraan listrik pertama di dunia yang akan dibangun di Asia selain di Korea, China, dan Jepang. Perusahaan, kata dia, akan terus mendorong pengembangan industri, termasuk bisnis sistem baterai, kendaraan listrik, dan infrastruktur pengisian daya.

"Dengan pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, diharapkan Indonesia akan berperan penting sebagai pusat pasar kendaraan listrik ASEAN di masa mendatang. Kami percaya groundbreaking ceremony yang diadakan hari ini akan menjadi titik awal lebih memperkuat kemitraan antara kedua grup dan Indonesia untuk kerja sama di masa depan," tuturnya pada kesempatan serupa.

CEO LG Energy Solution Jonghyun Kim menambahkan, Indonesia menempati urutan pertama dalam pertambangan bahan baku utama baterai, yakni nikel. Indonesia juga merupakan pasar mobil terbesar di ASEAN.

"Menggunakan lingkungan dan kondisi Indonesia yang baik sebagai batu loncatan. Kami akan aktif membina pabrik bersama ini sebagai basis utama menuju pasar kendaraan listrik global di luar pasar ASEAN," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement