Belanja bukan lagi mengenai gender. Baik wanita atau pria pastinya memiliki hobi belanja. Tak sekadar membeli barang kebutuhan pekanan atau bulanan saja, tapi si hobi belanja juga akan membeli produk keinginan tanpa mikir berkali-kali. Mulai dari baju, sepatu, tas, elektronrik, hingga barang branded dan sebagainya
Kebanyakan orang yang hobi belanja ini beranggapan, dengan membeli barang-barang yang diinginkan merupakan reward karena selama ini telah bekerja keras, untuk sekedar refreshing dan tak sedikit juga yang beralasan, “kalau enggak belanja, rasanya ada yang kurang”.
Namun, sadarkah kamu kalau hanya menuruti hobi belanja saja hanya akan membuat keuanganmu cepat habis. Alhasil, kamu tidak memiliki simpanan uang untuk di kemudian hari. Jika kondisi keuanganmu seketika memburuk, bagaimana?
Untuk itu, selain memiliki tabungan, penting juga menyisihkan sekian persen dalam keuanganmu untuk diarahkan ke pos investasi. Selain bisa mengamankan keuangan, investasi ini juga bisa menambah asset keuangan. Plusnya lagi, investasi juga bisa memberikanmu keuntungan.
Tak perlu khawatir, ada beberapa tips mengelola keuangan agar kamu pasti bisa menyalurkan hobi belanja dan investasi tetap lancar. Simak ulasannya berikut ini!
1. Kenali Tipe Belanja dan Ubah Perlahan
Kenali tipe belanja dan ubah perlahan
Bukan sekadar pilih barang, bayar dan miliki barang belanjaan saja. Akan tetapi, pada kenyataannya setiap orang memiliki gaya atau tipe belanja yang tak sama.
Jika kamu termasuk tipe pembelanja yang buruk atau cenderung boros, maka perlu memperbaiki kebiasaan belanjamu dengan perlahan. Sementara, kamu yang sudah memiliki rencana belanja yang matang, maka pertahankan karena akan bagus pada keuanganmu.
Dikutip, dari situs cnn Indonesia, ada beberapa tipe pembelanja (shopper) yang perlu diketahui, antara lain:
- Terapi Shopper
Terapi shopper ini bukan yang berkaitan dengan penyakit, kemudian dengan belanja penyakit itu sembuh. Melainkan, kamu menjadikan hobi belanja ini sebagai hiburan atau refreshing, reward dari hasil kerja, obat dari rasa sedih dan lainnya.
- Si Pemberi
Tipe belanja “si pemberi” ini adalah kamu sering belanja tapi bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga membelikan barang-barang untuk orang terkasih, seperti orangtua, saudara, atau bahkan kerabat. Bahkan, tanpa disadari justru lebih sering membelanjakan orang lain.
- Tawar Sampe Murah
Meski memiliki cukup dana tapi belanja tanpa tawar menawar tentunya sepertinya tidak afdol. Baik wanita dan pria pastinya sering melakukan penawaran harga hingga mendapatkan harga murah.
Namun penawaran harga ini hanya berlaku jika kamu belanja di pasar tradisional saja. Sebab belanja di mall atau e-commerce harga sudah ditentukan dan tidak bisa dikurang.
- Belanja yang Terencana
Bagi kamu yang sebelum belanja harus mencari informasi terlebih dahulu mengenai barang tersebut, mulai dari harga, kualitas produk, tempat belanja, dan sebagainya, maka kamu termasuk tipe pembelanja yang terencana. Hal ini tentunya sangat baik karena kamu juga bisa merencanakan keuangan dengan baik.
2. Catat Daftar Belanja Kebutuhan
Setelah mendapatkan gaji atau uang dari pasangan, jangan langsung dibelanjakan barang keinginan. Kamu perlu mengutamakan belanja untuk kebutuhan terlebih dahulu. Agar tidak ada yang terlewat, sebelum belanja, buatlah daftar barang belanjaan kebutuhan.
Belanja kebutuhan ini bisa dibagi dua, yaitu mingguan untuk yang cepat habis seperti bahan-bahan makanan untuk dimasak dan bulanan untuk jangka penghabisan yang lebih lama seperti kebutuhan mandi, makanan ringan, dan sebagainya
3. Buat Wish List Belanja Keinginan
Setelah kebutuan mingguan dan bulanan telah dicatat, terpenuhi dan keuangan aman, selanjutnya barulah membuat wish list produk apa saja yang ingin dibeli. Apakah tas, skincare, kosmetik, elektronik dan sebagainya.
Pastikan juga, wish list belanja keinginanmu tidak berlebihan dan sesuai dengan isi kantong atau juga bisa dengan menentukan budget belanja. Misalnya, Rp1 juta untuk belanja skincare, baju baru atau lainnya.
Jika memang banyak wish list belanjaan dan harganya yang mahal, tak ada salahnya atur jangka pembelian. Dengan begitu, belanja berjalan lancar tanpa memberatkan keuanganmu.
4. Pisahkan 10% untuk Investasi dan Pilih Sesuai Kebutuhan
Investasi
Sering kali setelah gajian atau dapat uang dari pasangan, langsung dibelanjakan barang yang diinginkan. Hal ini adalah kebiasaan buruk yang perlu dihentikan. Biasakan disiplin dalam menggunakan uang.
Setelah uang masuk ke kantongmu, pisahkan uang untuk kebutuhan yang prioritas terlebih dahulu. Mulai dari belanja bulanan, tabungan, tagihan dan juga investasi. Umumnya, dana untuk investasi sekitar 5% - 10% dari total keuanganmu.
Pilihlah instrument investasi yang modalnya tidak terlalu besar atau sesuai dengan dana investasi yang telah kamu sisihkan. Sekarang ini sudah banyak investasi yang bisa dimulai hanya dengan puluhan dan ratusan ribu saja. Plusnya lagi minim risiko yang tentunya cocok buat pemula investasi.
5. Pantau Perkembangan Investasi
Setelah menyetorkan dana untuk investasi, jangan ditinggal begitu saja karena mengalami kerugian bisa terjadi kapan saja. Untuk menghindari hal ini, sangat penting memantau perkembangan investasi secara berkala, ntah itu setiap hari, seminggu sekali dan lainnya. Pemantauan investasi ini tergantung dari instrument yang kamu pilih.
Baca Juga: Tetap Tenang, Begini Cara Kelola Uang di Kala Resesi Ekonomi
6. Pilih Ditabung atau Investasi untuk Belanja Keinginan
Jika keuanganmu masih sangat aman dan belanja barang yang dinginkan tidak terlalu mahal, kamu bisa langsung membelanjakan uang yang kamu punya. Beda halnya jika uangnya terbatas dan barang yang akan kamu beli juga dibandrol dengan harga yang agak mahal.
Sepertinya, mengumpulkan uang terlebih dahulu hingga nominalnya cukup menjadi solusi yang tepat. Cara ini bisa kamu tabung atau juga dengan investasi. Pilihlah cara mengumpulkan uang sesuai dengan barang yang akan dibeli.
Misalnya saja, skincare bisa menabung harian, sedangkan barang branded bisa dengan cara investasi terlebih dahulu.
7. Belanja di E-commerce atau Brand yang Kasih Promo
Agar pengeluaran belanjamu menjadi lebih hemat, tak ada salahnya belanja di e-commerce atau brand-brand yang sedang memberikan promo menarik.
Umumnya setiap e-commerce akan memberikan voucher cashback, promo gratis ongkir. Ditambah lagi, banyak toko-toko yang memberikan diskon atau paket hemat. Lumayan, kan!
8. Transaksi dengan Kartu Kredit
Transaksi dengan kartu kredit
Kamu bisa, kok, belanja lebih hemat lagi, yaitu dengan menggunakan kartu kredit di setiap transaksi yang dilakukan saat belanja kebutuhan atau keinginan. Kartu kredit sering kali memberikan promo menarik, mulai dari buy 1 get 1, cashback poin, pemberian reward dan sebagainya.
Bukan hanya di toko-toko atau mall saja, pembayaran dengan kartu kredit ini juga bisa dilakukan ketika kamu belanja online melalui e-commerce.
9. Reedem Poin untuk Tukarkan Barang atau Voucher Belanja
Jika kamu rajin mengumpulkan poin belanja di setiap transaksi kartu kredit atau belanja di e-commerce, jangan lupa redeem poin tersebut. Biasanya poin ini bisa ditukarkan dengan uang rupiah, voucher belanja, atau produk tertentu. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi menambah dana untuk pengeluaran belanjaan.
Baca Juga: Pengeluaran Jadi Hemat, Begini Cara Efektif Mengurangi Nafsu Belanja Berlebihan
10. Catat dan Evaluasi Pengeluaran Belanja dan Investasi
Coba koreksi diri sendiri, apakah kamu termasuk orang yang setelah membelanjakan uang lupa begitu saja atau langsung mengecek pengeluaran kembali?
Yang baik dilakukan adalah lakukan pengecekan ulang terhadap pengeluaran belanja. Maka dari itu, kumpulkan dan catat struk belanja di mall atau online. Hal yang sama juga harus kamu lakukan pada investasi.
Catatlah setiap pengeluaran belanja dan perkembangan investasi. Setelah itu, lakukan evaluasi dengan baik. Jika ada pengeluaran belanja yang berlebihan, tak ada salahnya hapus beberapa wish list belanjaan agar tidak terjadi pemborosan. Sementara, pada investasi susun strategi agar kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Bijak dalam Belanja dan Investasi
Hobi belanja memang sangat sulit untuk ditinggalkan. Namun, kamu bisa bijak dalam hobi belanja ini seperti belanja sesuai dengan isi kantong, memilih barang-barang yang ingin dibeli dan bermanfaat untukmu. Begitupun dengan investasi yang kamu lakukan. Jangan hanya karena ingin mendapatkan profit yang besar, lalu kamu memilih instrument yang risiko tinggi dan modal besar. Jalani investasi sesuai kebutuhan. Dengan begitu, belanja berjalan, investasi lancar, dan keuangan aman.
Baca Juga: Siapa Bilang Promo Flash Sale E-Commerce Bikin Boros? Terapkan Tips ini Agar Tetap Hemat