Rabu 15 Sep 2021 19:38 WIB

'Jangan Bandingkan Covid-19 di Dalam dan Luar Negeri'

Jika tidak 70 persen warga divaksinasi, maka kekebalan kelompok tidak akan terjadi.

Kasus Covid-19 di dalam dan luar negeri (ilustrasi).
Foto: Republika
Kasus Covid-19 di dalam dan luar negeri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimulyani Hamid, mengingatkan masyarakat tidak membandingkan kondisi Covid-19 di luar negeri yang sudah mulai pulih dengan keadaan di Tanah Air. Apalagi, jika masih banyak warga yang enggan melakukan vaksinasi Covid-19. 

"Jangan berharap akan seperti di luar negeri sana yang orang beraktivitas sudah tidak pakai masker, sudah ada pertandingan sepak bola, di sana penduduk yang divaksinasi sudah hampir 100 persen," kata Ferimulyani di Padang, Rabu (15/9).

Menurut dia, dalam situasi pandemi seperti ini kalau tidak 70 persen warga divaksinasi, maka kekebalan kelompok tidak akan terjadi sehingga masyarakat akan terus-menerus memakai masker dan akan semakin lama pandemiberakhir. "Divaksinasi tidak mau, tapi ingin meniru aktivitas masyarakat yang ada di luar negeri pula," kata dia.

Pada sisi lain pihaknya saat ini tengah mengusulkan kebijakan agar pelajar yang belum divaksinasi tidak diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka. "Jadi jika belum divaksinasi maka pelajar cukup belajar daring," ujarnya.

Dia menilai kekhawatiran orang tua tidak mengizinkan anaknya divaksinasi akan menyebabkan pandemi semakin panjang. "Karena itu butuh kesadaran orang tua dan jangan lebih mendengarkan hoaks soal vaksin sebab ini namanya kemunduran," kata dia.

Feri memaparkan dalam 1,5 tahun terakhir ketika anak mengikuti pembelajaran daring terlihat perbedaan sikap, perilaku, pengetahuan, dan kecerdasan dibandingkan saat sekolah tatap muka. "Karena di sekolah tidak hanya belajar berhitung dan membaca namun juga belajar budi pekerti, bersosialisasi hingga mengaktualisasikan diri yang selama ini tidak didapat saat belajar daring," ujarnya.

Dia melihat sebagian orang tua juga mulai jenuh dengan belajar daring karena harus mendampingi dan menjadi guru bagi anak. Oleh sebab itu para orang tua harus menyakini vaksinasi adalah salah satu upaya untuk bisa keluar dari pandemi.

Dia menyebutkan saat ini pencapaian vaksinasi di Padang tahap 1 sudah mencapai 33 persen dan tahap 2 mencapai 20 persen. "Hingga saat ini sudah ada 24.500 pelajar SMP dan SMA di Padang yang sudah divaksinasi," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement