REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengendara mobil memiliki kebiasaan untuk menikmati sebatang rokok sambil berkendara. Ternyata, kebiasaan itu juga memiliki dampak negatif untuk mobil.
Aftersales Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara mengatakan, kebiasaan rokok memiliki dampak negatif karena akan meninggalkan aroma di dalam kabin.
"Asap rokok akan bertahan dan menempel di berbagai sudut kabin mobil, terutama di area dasbor, setir, dan panel pintu depan. Aroma tidak sedap khas nikotin bakal terus menempel dan akan sangat sulit dihilangkan sampai kapanpun," kata Nur Imansyah Tara dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Rabu (15/9).
Selain itu, akumulasi bekas asap rokok juga berpotensi menimbulkan noda pada atap kabin. Biasanya, bekas asap rokok akan meninggalkan bercak kuning atau kehitam-hitaman.
Sisa asap rokok sendiri juga berpotensi mengganggu kinerja AC. Menurutnya, asap rokok mempunyai potensi masuk ke dalam sistem sirkulasi AC dan mengendap sehingga udara dari AC mobil akan bercampur dengan nikotin yang membahayakan.
"Selain itu, asap rokok juga akan menempel pada filter bahkan menempel pada evaporator AC yang dapat membuat bau tidak hilang walaupun sudah dilakukan penggantian filter kabin. Aroma tidak sedap dari bekas asap rokok akan terus ikut bersirkulasi waktu AC dinyalakan sehingga berpotensi mengganggu kesehatan," ucapnya.
Selanjutnya, mobil yang sering dikendarai sembari merokok juga biasanya dihindari dalam pasar mobil bekas. Mengingat, calon pemilik mobil pasti tidak ingin membeli mobil bekas yang tercium aroma rokok atau bahkan ada bercak nikotin di dalam mobil karena hal ini mengindikasikan pemilik sebelumnya perokok atau malas menjaga kebersihan mobil.
"Kalaupun harus diperbaiki, butuh biaya besar untuk mengembalikan kebersihan kabin mobil dari aroma rokok. Itupun tidak ada jaminan bau khas dan menyengat tersebut dapat sepenuhnya hilang dari dalam mobil," ujar dia.
