REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan tim gabungan TNI-Polri dan pemuda setempat telah menemukan lokasi jatuhnya pesawat Rimbun Air di perbukitan Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Kamal menyebut tiga kru pesawat itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Sesampainya di TKP (tempat kejadian perkara), tim mendapati ketiga kru pesawat telah meninggal dunia," kata Kamal saat dihubungi, Rabu (15/9).
Tiga awak pesawat yang meninggal dalam insiden itu, yakni Mirza selaku pilot, ko-pilot Fajar, dan teknisi bernama Iswahyudi. Kamal mengungkapkan jenazah Iswahyudi dapat langsung diangkat lantaran posisinya berada di ekor pesawat.
Para petugas masih terus berupaya mengangkat jasad dua kru lainnya, yaitu pilot Mirza dan ko-pilot Fajar. Letak kedua jenazah tertimbun dengan bangkai depan pesawat di dalam tanah.
"Selain itu, proses evakuasi terkendala cuaca karena dari sore tadi hingga saat ini di TKP masih hujan dan kabut," ujarnya.
Kamal mengatakan rencananya jenazah ketiga kru pesawat dengan nomor penerbangan PK OTW tersebut akan dievakuasi ke Distrik Sugapa pada esok hari, Kamis (16/9). Sebelumnya, pesawat Rimbun Air yang sempat hilang kontak di sekitar Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua telah ditemukan. Pesawat jatuh di tengah hutan dan gunung sekitar 3,5 kilometer dari Bandara Bilorai, Sugapa.
Wakil Komandan Yonif Mekanis 521/DY, Mayor Edi Pramono mengatakan penyebab pesawat tersebut jatuh karena kondisi cuaca buruk. "Dugaan kami cuaca buruk, karena saat kejadian kabut tebal sekali," kata Edi saat dikonfirmasi, Rabu (15/9).
Edi menjelaskan, pesawat itu sempat mencoba mendarat di Bandara Bilorai. Namun, tidak berhasil karena landasan tertutup kabut tebal.
Kemudian, pesawat kembali naik dan berputar untuk mencoba mendarat lagi kedua kalinya. Tetapi, kata dia, percobaan itu pun gagal.
"Pada percobaan yang kedua, pesawat bablas (melewati bandara), kemudian terdengar suara pesawat gemuruh di gunung, pesawat jatuh," kata dia.
Ia menuturkan, berdasarkan hasil pencarian melalui helikopter, sebagian badan pesawat terlihat masih utuh. Namun, pada bagian kokpit pesawat mengalami kerusakan parah.
"Yang utuh tinggal bagian tengah sampai ekor, bagian kokpit hancur tidak terlihat," katanya.
Pesawat Rimbun Air dilaporkan terbang dari Nabire pukul 06.40 Wita, Rabu (15/9). Airnav Sugapa sempat melakukan komunikasi terakhir dengan pilot pada pukul 07.30 Wita sebelum dinyatakan hilang kontak. Pesawat ini tidak mengangkut penumpang dan hanya membawa bahan bangunan serta sembako.