Kamis 16 Sep 2021 00:02 WIB

Bentangkan Poster Protes Dahulu, Diundang ke Istana Kemudian

"Karena laporan anak buah ndak nyampe ke atas,” kata Suroto menirukan ucapan Jokowi.

Peternak membawa poster berisi tuntutan saat menggelar aksi di halaman kantor cabang Bank BNI Blitar, Jawa Timur, Selasa (14/9). Sejumlah peternak ayam petelur di Blitar saat ini dihadapi masalah tingginya harga pakan ternak dan semakin jatuhnya harga jual telur di tingkat peternak. (ilustrasi)
Foto: Antara/Irfan Anshori
Peternak membawa poster berisi tuntutan saat menggelar aksi di halaman kantor cabang Bank BNI Blitar, Jawa Timur, Selasa (14/9). Sejumlah peternak ayam petelur di Blitar saat ini dihadapi masalah tingginya harga pakan ternak dan semakin jatuhnya harga jual telur di tingkat peternak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri

Membentangkan poster berisi tulisan protes, ditangkap polisi, lalu diundang ke Istana Presiden. Itulah pengalaman peternak ayak asal Blitar, Jawa Timur bernama Suroto.

Baca Juga

Pada Rabu (15/9) Suroto merasakan langkah menjejakkan kaki dan duduk di dalam Istana Presiden menyusul ulah nekatnya memprotes langsung soal kondisi usaha ternak ayamnya saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Blitar pada Selasa (7/9). Saat itu, Suroto yang membentangkan poster bertuliskan ‘Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar. Telur murah’.

Atas aksinya itu, Suroto sempat ditangkap oleh polisi. Namun, aksinya itu kemudian membuahkan hasil. Jokowi mengundang Suroto dan sejumlah perwakilan dari asosiasi peternak untuk membahas masalah yang dihadapi para peternak.

"Kalau saya ndak nekat membentangkan poster, (masalah) ini pasti ndak akan ditanggapi,” kata Suroto mengenang alasan mengapa dia sampai nekat membentangkan poster bernada protes saat iring-iringan mobil Jokowi melintas di desanya.

“Kita produksi telur saja seumpama 100 persen itu masih rugi, masih rugi. Sedangkan telur enggak bisa keluar, numpuk di kandang itu," kata Suroto, menambakan, soal kondisinya saat ini.

Seusai bertemu Jokowi di Istana siang kemarin, Suroto menyebut Presiden tak marah terhadap aksinya tersebut. Jokowi malah berterima kasih.

“Berterima kasih, berterima kasih sekali dengan apa yang saya lakukan itu,” ujar dia di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Menurutnya, Presiden mengapresiasi aksinya membentangkan poster tersebut. Sehingga, Presiden menjadi tahu kondisi yang sedang dialami para peternak.

Baca juga : Kapolri Keluarkan Pedoman Pengamanan Humanis Kunker Presiden

“Kalau ndak ada kamu yang membentangkan poster, saya ndak akan tahu kondisi di bawah karena laporan anak buahnya ndak nyampe ke atas,” kata Suroto menirukan ucapan Jokowi.

Suroto pun mengaku meminta maaf atas aksinya membentangkan poster. Menurutnya, aksinya itu dilakukan karena upaya dialog yang telah dilakukan oleh para asosiasi dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian setempat tak memberikan solusi.

Dalam pertemuan siang kemarin, Presiden Jokowi tidak hanya mengundang Suroto, namun juga sejumlah asosiasi peternak lainnya. Yakni, Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso, Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman, dan Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun.

“Kami belum pernah mendapatkan kesempatan tetapi syukurlah dengan adanya Pak Suroto membentangkan poster dan ada insiden kecil meskipun tidak berlanjut ini kami bisa hadir diundang dan saat ini dengan mendengar keluhan dari kami, Presiden langsung memberikan solusi jitu,” ujar Ketua Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso seusai pertemuan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement