REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Banjir di Kabupaten Lebak, Banten yang sempat merendam 1.273 rumah di lima kecamatan mulai surut. Warga juga sudah pulang ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa lumpur yang mengotori perabotan rumah.
"Kami hari ini membersihkan tempat tidur, kursi hingga ruangan rumah yang penuh lumpur, " kata Udin (45) warga Komdik Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu (15/9).
Banjir yang melanda wilayah itu sempat masuk rumah dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai satu meter. Khususnya menimpa pemukiman yang dekat dengan Sungai Barangbang. Namun, saat ini banjir surut dan warga pun kembali ke rumah dan membersihkan bekas genangan air dan sampah yang berserakan.
"Kami merasa senang bisa menempati rumah setelah banjir suruti," ujarnya.
Menurut dia, banjir yang terjadi sepanjang Selasa (14/9) termasuk paling parah hingga berlangsung dua hari. Biasanya, kata dia, jika banjir begitu cepat kembali surut di kawasan permukiman padat penduduk sehingga warga juga masih bertahan untuk tidak mengungsi. "Kami bersama keluarga baru pertama kali mengungsi karena genangan banjir itu, " katanya.
Ketua RT 02 RW 11 Kampung Sentral Kelurahan Rangkasbitung Barat Hatta (60) mengatakan, warganya yang terdampak banjir kini sudah kembali ke rumahnya setelah dilakukan penyedotan genangan air dengan pompa mesin. Ia menilai, banjir di wilayah itu karena buruknya saluran drainase dan juga tumpukan sampah, sehingga genangan air lama surutnya.
"Kami minta pemerintah daerah agar membangun infrastruktur drainase yang besar sehingga debit air mengalir lancar, " katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan banjir telah melanda lima kecamatan yaitu Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Cikulur dan Leuwidamar hingga menimbulkan kerugian Rp 4, 8 miliar. Banjir juga menyebabkan 1.273 rumah terendam, lima rumah rusak berat dan seorang warga Rangkasbitung dilaporkan meninggal dunia setelah terseret air sungai.
"Kami minta warga setelah surut agar melakukan kebersihan rumah dan lingkungan, " katanya.