REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rektor Universitas Pancasila Prof Edie Toet Hendratno mengukuhkan tiga guru besar sekaligus, masing-masing satu dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta dua dari Fakultas Farmasi.
"Dengan pengukuhan guru besar hari ini, diharapkan dapat menginspirasi para dosen tetap lainnya untuk segera mencapai posisi ini," kata Edie Toet Hendratno usai acara pengukuhan di Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Rabu (15/9).
Ketiga guru besar yang dikukuhkan, yaitu Prof Sri Widyastuti dalam Bidang Manajemen Pemasaran Strategik Fakultas Ekonomi dan Bisnis (guru besar ke-17), Prof Ratna Djamil dalam Bidang Ilmu Kimia Bahan Alam Fakultas Farmasi (guru besar ke-18), dan Prof Yusi Anggriani dalam Bidang Farmasi Klinis dan Komunitas Fakultas Farmasi (guru besar ke-19).
Edie mengatakan, saat ini, kampus juga menerima permohonan beberapa guru besar yang ingin bergabung di Universitas Pancasila. Pada saat ini, sambung dia, sedang dalam proses untuk mencocokkan bidang keilmuannya.
"Dengan bertambahnya guru besar yang bergabung di Universitas Pancasila, maka berarti akan semakin meningkatkan mutu akademiki Universita Pancasila," kata Edie.
Data guru besar tetap Universitas Pancasila saat ini berjumlah 21 orang, dan data guru besar tidak tetap berjumlah 29 orang. Dia mengatakan, dengan banyaknya dosen tetap bergelar doktor dengan jabatan Lektor Kepala yang dimiliki Universitas Pancasila, kata Edie, artinya ada potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah cukup besar.
Menurut dia, pencapaian guru besar bukan saja merupakan prestasi pribadi sebagai dosen, namun juga menjadi capaian institusi yang sangat penting. "Sebagai bagian dari masyarakat, perguruan tinggi turut memegang peran keberlangsungan peradaban bangsa dan juga mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Edie.