Kamis 16 Sep 2021 08:31 WIB

Menko Polhukam Ingatkan Jaga Persatuan Bangsa

Menurut Mahfud MD, kita hidup dalam keberagaman sebagai fakta.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengingatkan, semua komponen bangsa, termasuk insan perhubungan, untuk menjaga persatuan bangsa.

"Kebersatuan harus dijaga, kita hidup dalam keberagaman sebagai fakta," kata Mahfud dalam ceramah Wawasan Kebangsaan pada acara Renungan dan Doa Bersama dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional 2021 yang berlangsung secara hibrid di Jakarta, Rabu (15/9) malam WIB.

Menurut Mahfud, keberagaman tidak akan memberi manfaat kalau tidak bersatu, dan pecah sendiri-sendiri. "Mari kita bersatu di dalam ikatan kebangsaan ini," katanya.

Mahfud menekankan pentingnya tugas dan misi suci insan perhubungan yang berperan penting dalam menghubungkan penduduk Indonesia yang berjumlah tidak kurang dari 260 juta orang.

"Insan perhubungan sangat mulia karena menghubungkan lokasi, daerah-daerah, budaya, sehingga menyatukan Indonesia, dan menghubungkannya kembali ke masyarakat internasional sebagai bangsa yang berdaulat dan maju," tutur Mahfud.

Acara tersebut diisi sambutan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan hadir secara virtual Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang memimpin pembacaan doa, serta bergabung seluruh insan perhubungan di perbagai penjuru Indonesia.

Mahfud menjelaskan, peringatan Hari Perhubungan Nasional setiap 17 September, bisa dijadikan momentum untuk mengingat kembali misi suci insan perhubungan. Menurut dia, insan perhubungan tidak hanya menghubungkan untuk mempersatukan fisik, tetapi juga kejiwaan, rasa kebangsaan, dan kebersatuan di antara ragam budaya dan agama yang terpencar di 17 ribu pulau.

"Bukan tugas yang mudah untuk mempersatukan ini. Misi suci teman-teman di Kementerian Perhubungan itu adalah menyatukan, memperkuat ikatan kebangsaan kita sebagai satu geopolitik, di situlah peleburan antarsuku terjadi," ujar Mahfud.

Dalam kesempatan itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut juga menekankan pentingnya program atau suasana keindonesiaan itu harus dibangun dan diciptakan dalam setiap pelintasan alat-alat perhubungan yang dibangun oleh insan perhubungan.

"Indonesia didirikan oleh berbagai ikatan primodial. Berbagai suku ikut mendirikan negara ini. 1.360 suku, 226 bahasa, tetapi bersatu di dalam sebuah negara yang disebut Wawasan Nusantara," ucapnya.

Mahfud berpesan agar insan perhubungan senantiasa mewakili Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Nusantara yang tinggi, yakni cara pandang tentang diri dan lingkungan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah yang dilandasi oleh Pancasila.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement