Kamis 16 Sep 2021 10:54 WIB

Pasien Korban Kebakaran Membaik, Bakal Dikembalikan ke Lapas

Jika pasien sudah benar-benar pulih, bakal segera dikembalikan ke lapas.

Rep: Eva Rianti / Red: Mas Alamil Huda
Menkumham Yasonna Laoly (kanan) didampingi Kepala Kantor Wilayah Banten Kemenkumham Agus Thoyib (kedua kanan) berbincang dengan warga binaan korban selamat kebakaran Lapas di RSU Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (9/9).
Foto: ANTARA/Yan Sofyan/Bal/aww.
Menkumham Yasonna Laoly (kanan) didampingi Kepala Kantor Wilayah Banten Kemenkumham Agus Thoyib (kedua kanan) berbincang dengan warga binaan korban selamat kebakaran Lapas di RSU Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Kondisi tiga pasien korban kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang yang dirawat di RSUD Tangerang secara umum dikabarkan berangsur membaik. Pihak RSUD Tangerang mengatakan, jika pasien sudah benar-benar pulih, bakal segera dikembalikan ke lapas.  

Dokter Jaga ICU Bedah RSUD Tangerang Santika Budi Andyani menjelaskan, saat ini pihak RSUD Tangerang masih merawat tiga orang pasien korban kebakaran, yakni N (34 tahun), S (35), dan Y (33). Dia menyebut, kondisi S dan Y cenderung stabil, sementara N masih dalam kondisi belum sadar.

S diketahui telah melakukan operasi penyambungan tulang yang patah pada Selasa (14/9). Informasi yang diperoleh, S sempat melompat dari ketinggian sekitar 2—3 meter untuk menyelamatkan diri saat insiden kebakaran terjadi pada Rabu (8/9). Adapun Y telah menjalani sejumlah operasi debri demang untuk membersihkan luka bakar, dan akan kembali melakukan operasi tersebut hingga luka benar-benar terobati. Sedangkan N masih dalam kondisi menggunakan ventilator.

“Untuk S dan Y kondisinya stabil. Untuk tuan Y mengalami kondisi luka bakar saat ini mau melakukan debri demang (operasi pembersihan luka) lagi hari ini. Untuk S yang mengalami fraktur (infeksi) di bagian tulang betisnya itu sudah dilakukan observasi operasi, dari beliau kita hanya melakukan tindakan untuk fisioterapi untuk gerakan kakinya supaya tidak terlalu kaku karena akibat adanya tulang yang patah,” jelas Santika kepada wartawan melalui virtual, Kamis (16/9).

Sementara itu, dia melanjutkan, pasien N masih dalam kondisi berat, namun telah mengalami perbaikan dibandingkan sebelumnya. “Untuk tuan N saat ini memang masih berat, pasien masih terpasang alat ventilator, masih belum sadar. Hari ini juga rencananya mau debri demang, tapi kondisi infeksinya masih terjadi, cuman lebih baik dari yang sebelumnya,” terangnya.

Dari kondisi ketiga pasien, Y merupakan pasien yang memungkinkan untuk pulih dalam waktu dekat dan dapat kembali ke lapas. Dilanjutkan pasien S yang tinggal melakukan perawatan luka bakar. Sementara pasien N masih lebih intens perawatannya. Namun, Santika belum bisa memastikan kapan pasien benar-benar bisa dipulangkan dari rumah sakit.

Baca juga : DPR: TR Kapolri Tunjukan Sikap Terbuka Masukan Warga

“Untuk kapan bisa dikembalikan lagi ke lapas itu tergantung dokter penanggung jawab pasien. Cuma kalau dilihat dari tuan S dan Y kondisinya memang stabil, tapi tuan S masih ada luka bakar jadi kita masih melakukan debri demang terus-terusan sampai lukanya benar-benar kering dan baik. Tapi tuan Y yang mengalami fraktur mungkin diobservasi sama kami beberapa hari ini, kalau misalkan dari dokter penanggung jawabnya bagus, mungkin bisa dilakukan pengembalian ke bagian lapas,” lanjutnya.

Sebelumnya diketahui, sejak terjadi insiden kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9), sebanyak 10 orang korban kebakaran dilarikan ke RSUD Tangerang. Pihak rumah sakit mencatat, tujuh dari 10 korban meninggal dunia, sementara tiga orang lainnya masih menjalani perawatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement