REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pertanian agar semakin melek teknologi. Sebab menjadi petani juga harus mampu menjawab tantangan digitalisasi global pada era Industri 4.0 saat ini.
Keterangan dari Humas Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/9), menyebutkan, peningkatan kualitas SDM pertanian memang menjadi salah satu gebrakan yang dibuat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurut keterangan pers tersebut, Menteri Pertanian menegaskan menjadi petani merupakan kebanggaan.
Masyarakat sebaiknya tidak lagi berpikir bahwa petani di Indonesia itu konvensional. Saat ini petani harus cerdas, mandiri, berorientasi maju dan modern. Petani harus mampu menjawab tantangan di era digitalisasi global.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, bahwa pembangunan SDM pertanian merupakan hal pertama dan utama yang harus terus digenjot agar kualitas pembangunan pertanian nasional juga semakin meningkat. "Tanpa SDM yang baik mustahil sektor pertanian berkembang," katanya.
Terkait dengan hal itu dan dalam rangka merealisasikan salah satu program Kementan, YESS PPIU YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services Provincial Project Implementation Unit) Jawa Barat bersinergi dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD) menyelenggarakan acara Opening Day di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Sekolah Pertanian Pembangunan (SMKN SPP), Tasikmalaya, Jawa Barat, baru-baru ini. Opening Day dikemas secara menarik dengan tema "Petani Milenial Selamatkan Negeri".
Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayyubi yang hadir pada acara itu juga merupakan alumnus SMKN SPP Tasikmalaya dan sangat mendukung kegiatan tersebut. Acara itu juga dihadiri oleh Direktur Polbangtan Bogor Detia Tri Yunandar, Manager YESS PPIU Jawa Barat Nazarudin, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Jawa Barat Abur Mustikawanto.