Kamis 16 Sep 2021 12:48 WIB

5.000 Lorong Wisata di Makassar Bisa Tingkatkan Ekonomi

Danny Pomanto debut kegiatan pariwisata bisa berdampak langsung kepada masyarakat.

Warga berkunjung ke kawasan wisata kuliner Lego-Lego di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (12/9/2021). Kawasan tersebut kembali ramai dikunjungi warga saat libur akhir pekan di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang diperpanjang hingga 20 September 2021 sebagai upaya penanganan COVID-19.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Warga berkunjung ke kawasan wisata kuliner Lego-Lego di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (12/9/2021). Kawasan tersebut kembali ramai dikunjungi warga saat libur akhir pekan di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang diperpanjang hingga 20 September 2021 sebagai upaya penanganan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan program 5.000 lorong wisata usai pandemi Covid-19 akan dimaksimalkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Program 5.000 lorong wisata hanya satu dari beberapa program pariwisata yang kami targetkan dan masukkan dalam visi misi kami," ujar Moh Ramdhan Pomanto.

Ia mengatakan memasukkan program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam visi misinya saat kampanye pemilihan wali kota setahun lalu, karena sadar akan pentingnya program tersebut untuk masyarakat.

Danny Pomanto menyatakan kegiatan pariwisata bisa berdampak langsung kepada masyarakatnya mau pun daerahnya. Menurut dia program pariwisata bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, apalagi di jaman millenial seperti sekarang, informasi bisa berkembang secara cepat.

"Informasi diperbaharui setiap detiknya dan ini adalah peluang dalam mengembangkan potensi daerah, potensi kearifan lokal dan potensi lainnya," katanya.

Danny menjelaskan, konsep 5.000 lorong wisata ini akan dijadikan basis ekonomi kebangkitan. Tak hanya itu, di dalamnya diisi edukasi kesejahteraan dan menanamkan mental-mental mandiri pada setiap lorong.

Selain itu, nantinya, camat, lurah sampai di tingkat RT dan RW sebagai penggerak di daerah masing-masing wilayahnya agar mudah dikontrol dan memudahkan koordinasi.

"Mungkin nanti kami akan beri nama seperti lorong taripang, lorong barongko, jadi ini sebagai local influencer. Dari sini para wisatawan akhirnya penasaran dan tidak susah mencari dimana kue atau makanan khas terenak. Tinggal sebut nama lorongnya saja," beber Danny.

Ia pun berharap, dirinya selalu diberikan masukan yang sifatnya membangun atas inisiasinya menempatkan Kota Makassar sebagai salah satu daerah destinasi bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara dengan beraneka ragam kulinernya.

"Siapa pun pemimpin yang tidak menyentuh lorong maka itu hanya make up permukaan saja. Maka dari itu, saya minta usulannya apapun saya terima. Kita kolaborasi bersama," ucapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement