REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengakui lokasi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan lembaga antirasuah itu. Dia mengatakan, KPK telah melakukan operasi senyap di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Malam tadi ada giat tangkap tangan di Kabupaten Hulu Sungai Utara," kata Firli Bahuri di Jakarta, Kamis (16/9).
Kendati, Komisaris Jenderal Polisi itu enggan untuk mengungkapkan lebih rinci kronologi maupun barang bukti dalam operasi senyap tersebut. Dia juga belum ingin membeberkan siapa saja pihak yang ditangkap serta nilai korupsi dalam kegiatan tangkap tangan tersebut.
Firli mengatakan bahwa saat ini para pihak yang ditangkap sedang diperiksa lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK. Mantan deputi penindakan KPK itu lantas meminta publik untuk bersabar. "Nanti diberitahukan ke publik," singkat Firli lagi.
Sebelumnya, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengungkapkan bahwa OTT di Kalimantan Selatan dilakukan pada Rabu (15/9) sekitar jam 20.00 WIB malam. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan sikap dari hasil pemeriksaan yang masih berlangsung saat ini. Saat ini, kata dia, beberapa pihak yang ditangkap tersebut dibawa ke Jakarta untuk dilakukan permintaan keterangan lebih lanjut di Gedung KPK.
Baca juga : Datang Pagi Bukan untuk OTT, Tapi untuk Bereskan Meja
Kendati demikian, KPK belum menginformasikan lebih lanjut dari unsur mana saja beberapa pihak yang ditangkap tersebut maupun detil kasusnya. Sesuai KUHAP, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari beb erapa pihak yang ditangkap tersebut. "KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan sikap dari hasil pemeriksaan yang masih berlangsung saat ini. Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," tegas Ali.