Kamis 16 Sep 2021 16:54 WIB

Eijkman: Varian C.1.2 Belum Terdeteksi di Indonesia

Pemerintah berupaya mengantisipasi masuknya varian baru dari luar negeri.

Red: Friska Yolandha
Mutasi ganda varian Covid-19.
Foto: Republika
Mutasi ganda varian Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman memastikan mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bernama C.1.2 belum terdeteksi masuk di wilayah Indonesia. Situasi tersebut diketahui berdasarkan pemeriksaan sekuensing yang dilakukan Eijkman bersama sejumlah laboratorium lainnya di bawah Kementerian Kesehatan.

"Varian C.1.2 belum masuk di Indonesia dan sementara ini tidak perlu dikhawatirkan," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (16/9).

Saat disinggung terkait varian C.1.2 apakah lebih bersifat ganas dari varian pendahulunya, Amin mengemukakan bahwa fakta tersebut perlu penelitian lebih dalam. Hal yang sama dikemukakan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi. 

"Sampai saat ini tidak kurang dari 6.253 hasil sekuensing telah kami laporkan. Dari total tersebut 2.252 adalah varian delta yang ditemukan di 33 provinsi di Indonesia," katanya.