Kamis 16 Sep 2021 17:18 WIB

Para Camat di Garut Diminta Siaga Hadapi Bencana

Masyarakat diminta segera menyelamatkan jiwa jika terjadi bencana.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, meninjau secara langsung lokasi relokasi untuk warga terdampak bencana longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Selasa (27/7).
Foto: Diskominfo Garut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, meninjau secara langsung lokasi relokasi untuk warga terdampak bencana longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Selasa (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Bupati Garut, Rudy Gunawan, menginstruksikan para camat di daerahnya untuk siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bogor telah memberikan peringatan dini terkait cuaca ektrem yang akan terjadi di Kabupaten Garut.

Rudy mengatakan, pihaknya telah menerima peringatan dari BMKG berkaitan aka terjadi curah hujan yang cukup ekstrem di daerahnya. “Jadi kami sudah mengadakan rapat koordinasi dengan para camat, semua harus mempersiapkan kemungkinan bencana. Karena kami mendapatkan peringatan bahwa akan ada curah hujan yang ekstrim,” kata dia, melalui keterangan resmi, Kamis (16/9).

Ia mengungkapkan, pihaknya akan melakukan segala persiapan untuk mengatasi segala kemungkinan bencana di Kabupaten Garut pada musim hujan. Sebab, Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi terjadinya bencana hidrometeorologi yang cukup tinggi. 

“Mulai dari banjir bandang, longsor, pergerakan tanah, dan juga mungkin hal lain, harus diantisipasi," ujar dia.

Rudy juga mengimbau kepada masyarakat segera menyelamatkan jiwa jika terjadi bencana. Selain itu, masyarakat juga diminta segera melapor kepada aparat apabila terdapat tanda-tanda kejadian bencana.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, mengimbau seluruh masyarakat untuk waspada dalam mengahadapi bencana. Sebab, di beberapa daerah sudah mulai bencana banjir dan tanah longsor. "Dalam musim hujan ini, saya harap semua harus waspada. Bukan hati-hati lagi, tapi waspada dengan perubahan cuaca," kata dia. 

Ia juga mengingatkan masyarakat melakukan bersih-bersih di lingkungan sekitarnya sebagai upaya mengantisipasi kejadian bencana. Membersihkan lingkungan, menurut dia, tak perlu menunggu instruksi pemerintah. 

Uu menambahkan, masyarakat yang rumahnya berada di lerang atau tebing juga harus lebih waspada. Ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana disarankan untuk mengungsi, mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan."Sementara untuk penanganan jangka panjang, saya meminta agar ekosistem lingkungan hidup tak sembarangan dirusak. Jangan menebang sembarangan demi pembangunan," kata dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement