REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan radikalisme, dan intoleransi kini sudah menjadi ancaman nyata yang merusak integrasi bangsa. Menurutnya, paham radikal yang saat ini telah menyusup di tengah masyarakat dan lembaga pendidikan pun harus diwaspadai.
"Paham radikal sudah menyusup di tengah-tengah masyarakat dan lembaga pendidikan. Ini harus kita waspadai karena gerakannya tersistematis dan terstruktur," kata Moeldoko dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, dikutip dari siaran resmi KSP, Kamis (16/9).
Mantan panglima TNI itu mengingatkan, ancaman radikalisme menjadi bukti perang kebudayaan saat ini sudah terjadi. Tujuannya, kata dia, ingin melumpuhkan kekuatan keyakinan ideologi.
Karena itu, diperlukan pendidikan dan pembentukan karakter secara komprehensif dan kolaboratif, di antaranya dengan melibatkan peran pondok pesantren. "Saya berkeyakinan pesantren adalah pusat pembangunan karakter," kata Moeldoko.
Di hadapan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Moeldoko juga kembali mengajak pesantren lebih aktif dalam upaya pengendalian Covid-19. "Saya menyampaikan apresiasi dari Presiden Joko Widodo, pesantren sudah berperan aktif menekan Covid-19. Saya harap kondisi ini tetap dijaga, jangan sampai kita kembali lagi di masa PPKM darurat," ujarnya.