REPUBLIKA.CO.ID, SUARABAYA -- Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 300 miliar untuk menggerakkan ekonomi kreatif di sub sektor industri perfilman yang terdampak pandemi Covid-19 dan masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang akan segera disahkan dalam waktu dekat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan anggaran itu diharapkan disalurkan untuk pembelian lisensi, termasuk biaya promosinya terhadap sebanyak 50 produksi film dari berbagai komunitas perfilman nasional.
"Anggaran itu sekitar Rp 266 miliar sampai Rp 300 miliar, dan diharapkan disalurkan kepada komunitas film di tanah air sebelum tutup tahun 2021," kata Sandiaga dalam acara pertemuan dengan pelaku ekonomi kreatif bidang film di Surabaya (16/9).
Menurut dia, industri perfilman nasional sangat terdampak karena pandemi Covid-19. Selama pandemi, gedung-gedung bioskop tutup demi pencegahan penularan Covid-19 sehingga perlu disokong dana pemerintah untuk memicu pertumbuhannya, karena pembuatan atau produksi film menyerap banyak tenaga kerja.
"Baru saja kami mendapat informasi dari Komite Pemulihan Ekonomi Nasional dan Ibu Menteri Keuangan menganggarkan sekitar Rp 266 hingga Rp 300 miliar untuk subsektor tersebut. Itu meliputi promosi, produksi dan pembelian dari hak penyaluran bagi film-film yang akan diproduksi oleh insan perfilman," ujarnya.
Sandiaga mengatakan ekonomi kreatif tidak hanya tentang kerajinan tangan atau sejenisnya. Namun, seperti yang di Surabaya bisa mengembangkan potensi di bidang film, animasi, dan video.
Ada beberapa karya anak Surabaya sudah terbukti dan diakui dunia karena hasilnya juga cukup baik. Hal ini juga dapat dilihat melalui geliat para sineas dan animator asal Surabaya yang berkiprah di kancah nasional maupun internasional.
Sandiaga berharap melalui pertemuan kali ini dapat meningkatkan motivasi, kreativitas dan prestasi dalam berkarya. Sehingga subsektor film, animasi dan video dapat menjadi lokomotif ekonomi kreatif yang mampu mendorong pembangunan daerah.
Kemenparekraf mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif untuk tetap semangat dalam upaya melakukan pemulihan dan stabilisasi ekonomi dengan memaksimalkan penggunaan sarana prasarana dan juga teknologi informasi. "Sehingga tetap dapat menciptakan perubahan positif, serta menjadikan potensi wisata dan ekonomi kreatif harus jadi lokomotif penggerak perekonomian," ujarnya.