Jumat 17 Sep 2021 05:05 WIB

Pangeran Charles Serukan Upaya Kurangi Limbah Makanan

Mengurangi limbah makanan dapat membuat emisi rumah kaca di dunia menurun

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Pangeran Charles dari Inggris berbicara kepada media, di luar Highgrove House di Gloucestershire, Inggris, Sabtu, 10 April 2021.
Foto: AP/UK POOL
Pangeran Charles dari Inggris berbicara kepada media, di luar Highgrove House di Gloucestershire, Inggris, Sabtu, 10 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris mengatakan diperlukan upaya untuk mengurangi limbah makanan yang dapat membuat emisi rumah kaca di dunia menurun. Ia berencana membuat proyek di Kanada agar di masing-masing rumah tangga masyarakat limbah makanan dapat dikurangi hingga sepertiga.

Menurut Charles, setiap keluarga dapat mengurangi emisi rumah kaca dan berhemat dengan membatasi jumlah makanan yang dibuang. Dalam sebuah wawancara, Prince of Wales ini bercerita tentang sebuah proyek penelitian di mana para keluarga mengadakan ‘use-up day’ dan memotong sepertiga produk yang dibuang setiap pekannya.

Baca Juga

Selama ini, Charles dikenal mengikuti praktik untuk menghabiskan makanan dan mengadopsi insiatif untuk mnenghemat sumber daya. Termasuk di antaranya adalah dengan mengubah mobil sport Aston Martin miliknya untuk dapat menggunakan bahan bakar bioetanol dari wine (minuman anggur).

Selain itu, Charles mengatakan yayasan yang didirikan olehnya telah bekerja sama dengan koki selebritas Jaie Oliver dan Jimmy Doherty untuk membuat ‘Food for The Future’ atau makanan untuk masa depan. Ini adalah sebuah program yang mengajarkan anak-anak tentang siklus atau proses pembuatan makanan mulai dari masih menjadi bahan baku di ladang hingga menjadi hidangan di atas meja.

“Jika dapat mendorong dan memungkinkan mereka untuk melihat bahwa makanan adalah bagian dari sistem gabungan yang dapat membantu kesehatan bumi, mereka akan jauh lebih dapat membantu mengubah situasi untuk menghindari bencana iklim yang sedang terjadi,” ujar Charles dalam wawancara tersebut, dilansir The National, Kamis (16/9).

Charles mengatakan dalam satu hal, orang-orang akan menemukan bahwa hampir dalam semalam mereka dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca global hingga 10 persen tanpa biaya apa pun. Namun, apa yang perlu dilakukan menurutnya adalah membuat pilihan berdasarkan informasi untuk membantu mengurangi jumlah besar makanan yang dibuang.

Charles menggambarkan proyek di Kanada, di mana 1.000 keluarga menyisihkan satu hari dalam sepekan, sebagai use-up day untuk makanan yang akan dibuang ke tempat sampah. Ia mengatakan apa yang mengejutkan ditemukan kemudian adalah keluarga-keluarga itu mengurangi jumlah makanan yang mereka buang setiap pekan dengan angka yang cukup signifikan.

“Itu menunjukkan jika setiap keluarga di Kanada melakukan hal yang sama, sekitar 250 ribu ton makanan per tahun dapat dihemat. Jadi bayangkan dampaknya di Inggris, yang merupakan rumah bagi hampir 30 juta orang lebih banyak daripada Kanada,” jelas Charles.

Charles berharap hal tersebut membuat para peteni tidak akan lagi berada di bawah tekanan yang sama untuk menghasilkan cukup banyak makanan dari tanah kita yang sulit. Termasuk untuk menghemat emisi gas rumah kaca yang sangat besar dan ada kemungkinan pengurangan besar dalam tagihan belanja mingguan masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement