REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Jenazah tenaga kesehatan (nakes) Gabriela Meilan (22 tahun) yang meninggal setelah terjatuh ke dalam jurang bersama rekannya Kristina Sampe hingga Rabu sore, tidak bisa dievakuasi dari dasar jurang di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Baru Kristina Sampe yang berhasil dievakuasi Kamis (15/9) malam setelah anggota TNI-Polri dibantu warga berupaya mengevakuasi Kristina yang mengalami luka-luka dan trauma.
Keterangan ini diungkapkan Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada Antara, Kamis (16/9). Jenazah Gabriella belum bisa dievakuasi karena sejak pagi kawasan itu dilanda hujan dan berkabut sehingga menyulitkan proses evakuasi. Jenazah korban berada di kedalaman sekitar 500 meter sehingga cukup sulit untuk dievakuasi dengan peralatan seadanya di tambah cuaca yang tidak bersahabat.
"Mudah-mudahan Jumat (17/9) cuaca cerah sehingga evakuasi terhadap jenazah yang diduga terjatuh saat mencari perlindungan ketika KKB melakukan pembakaran," ucapCahyo.
Ketika ditanya tentang kondisi para nakes yang mengalami luka-luka, Cahyo mengatakan dari laporan yang diterima kondisi mereka relatif membaik tapi masih trauma. Jika cuaca mendukung, dijadwalkan Jumat (17/9) mereka akan dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan helikopter milik TNI-AU.
Teror yang dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo itu tak hanya baku tembak dengan aparat keamanan. Mereka juga membakar fasilitas umum yang ada di Kiwirok.