Jumat 17 Sep 2021 10:47 WIB

Rupiah Diprediksi Tertekan Imbas Membaiknya Data Ritel AS

Rupiah pagi ini bergerak melemah ke posisi Rp14.268 per dolar AS.

Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. ilustrasi
Foto: RENO ESNIR/ANTARA FOTO
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan diprediksi tertekan seiring membaiknya data penjualan ritel Amerika Serikat. Rupiah pagi ini bergerak melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.268 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.253 per dolar AS.

"Dolar AS menguat semalam pascamembaiknya data penjualan ritel AS bulan Agustus yang menunjukkan kenaikan, yang dirilis semalam. Data ini mengalami penurunan pada bulan sebelumnya," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/9).

Penjualan ritel periode Agustus naik 0,7 persen (yoy) dibandingkan Juli minus 1,8 persen (yoy) didorong belanja terkait kebutuhan sekolah dan pembayaran kredit pajak anak. Menurut Ariston, hasil yang positif tersebut akan mendukung ekspektasi pelaksanaan pengetatan moneter AS tahun ini.

Pekan depan, The Fed akan mengadakan rapat kebijakan moneter. Ariston menilai pelaku pasar kemungkinan akan mengantisipasi hasil rapat kalau bank sentral mengindikasikan kebijakan tapering dilakukan tahun ini.

"Ekspektasi pengetatan moneter akan mendorong penguatan dolar AS karena pengurangan likuiditas dolar AS di pasar," ujar Ariston.

Hari ini, lanjut Ariston, nilai tukar rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS dengan sentimen tersebut. Terkait pandemi, jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air pada Kamis (16/9) bertambah 3.145 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,18 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 237 kasus sehingga totalnya mencapai 139.919 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 14.633 kasus, sehingga total pasien sembuh mencapai 3,97 juta kasus. 

Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 73.238 kasus. Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 76,15 juta orang dan vaksin dosis kedua 43,48 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke arah Rp14.300 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.250 per dolar AS. Pada Kamis (16/9) kemarin, rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.252 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.242 per dolar AS.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement