Jumat 17 Sep 2021 13:02 WIB

Kapal Pengayom IV Tenggelam, Dua Penumpang Tewas

Kapal Pengayom IV dari Dermaga Wijayapura menuju Sodong, Pulau Nusakambangan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapal Pengayoman IV yang membawa duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, menuju Lapas Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (4/3).
Foto: Republika/Eko Widiyatno
Kapal Pengayoman IV yang membawa duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, menuju Lapas Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Petugas gabungan yang terdiri atas Basarnas Cilacap, TNI/Polri, dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pulau Nusakambangan, serta dibantu nelayan sekitar mengevakuasi korban kapal Pengayoman IV yang terbalik dan tenggelam di perairan Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (17/9) pagi WIB.

Koordinator Lapas Se-Nusakambangan, Jalu Yuswa Panjang mengatakan,, kapal Pengayoman IV yang terbalik hingga akhirnya tenggelam itu membawa tujuh penumpang dan dua truk.

"Kapal Pengayoman IV betul tenggelam setelah terbawa arus putar. Muatan di atasnya ada truk miring dan kapal ikut miring lanjut tenggelam," kata Jalu di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jumat.

Dia mengatakan, lima orang dari tujuh penumpang kapal Pengayoman IV dapat diselamatkan. Sedangkan dua orang lainnya meninggal dunia.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan, lima korban selamat terdiri atas Subagyo Antoro yang merupakan nakhoda, Diki dan Melga selaku anak buah kapal, Suheris (sopir truk), serta Sulianto (penumpang).

"Sementara dua korban meninggal dunia terdiri atas Wahyu yang merupakan petugas lapas dan Kardim selaku sopir truk. Seluruh korban telah dievakuasi menuju RSUD Cilacap," tutur Nyoman.

Terkait kronologi kejadian, kata dia, berdasarkan keterangan dari saksi, kapal Pengayoman IV berangkat dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, menuju Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan, pada pukul 08.45 WIB, dengan membawa dua buah truk dan tujuh penumpang termasuk sopir serta awak kapal.

"Di tengah perjalanan kurang lebih 1,8 kilometer, kapal terhantam angin lalu terbalik," ucap Nyoman. Kendati demikian, pihaknya akan mengerahkan penyelam dari Basarnas, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap, Polres Cilacap, maupun komunitas guna memastikan kemungkinan adanya korban lain dalam kejadian tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement