Jumat 17 Sep 2021 13:54 WIB

Risma Minta Bank Antar Bansos Tunai ke Pedalaman Kalimantan

Jika penerima bansos mencairkan sendiri ke kota, maka biayanya mencapai Rp 600 ribu.

Rep: Febryan A/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) menyerahkan bantuan sosial kepada warga saat kunjungan kerja di dapur umum korban banjir di Jalan Anoi, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis(15/9).
Foto: Antara/Makna Zaezar
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) menyerahkan bantuan sosial kepada warga saat kunjungan kerja di dapur umum korban banjir di Jalan Anoi, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis(15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta petugas bank menyalurkan bansos dengan membawa dana tunai ke sejumlah wilayah terpelosok di Kalimantan Selatan. Sebab, jika penerima bansos mencairkan dana bansos sendiri ke kota, maka biayanya bisa mencapai Rp 600 ribu.

Risma awalnya mengetahui bahwa bansos Program Sembako belum tersalurkan kepada 200 lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Bintang Uya dan Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong. Pejabat Dinas Sosial setempat berkata, penyaluran bansos terkendala karena dua kecamatan itu sulit dijangkau.

"Dari pengalaman yang ada, petugas kabupaten biasanya tidak mau ke sana karena perjalanannya 10-15 jam dan kita juga harus menginap di sana," kata salah seorang pejabat Dinas Sosial kepada Risma saat rapat di Banjarmasin, Rabu (15/9).

Mendengar persoalan itu, Risma meminta pihak bank membawa langsung dana tunai untuk 200 lebih KPM itu. "Saya minta tolong. Kalau Bapak butuh surat khusus dari saya buat bos Bapak di Jakarta, saya akan buatkan," kata Risma kepada perwakilan bank yang turut hadir dalam rapat itu, sebagaimana tampak dalam video rapat yang diunggah akun YouTube Linjamsos Oke.

Risma juga mengusulkan agar bansos Program Sembako untuk KPM di pedalaman itu disalurkan tiga bulan sekaligus. Artinya, masing-masing KPM akan menerima dana tunai Rp 600 ribu. Jika dikalkulasikan, pihak bank akan membawa dana tunai ke pedalaman itu sebesar Rp 120 juta lebih.

Risma menyebut, pihak bank akan lebih aman mengantarkan dana itu karena bisa mendapat pengawalan oleh polisi. "Siap. Kita bantu, Bu," kata perwakilan bank BUMN itu menyanggupi permintaan Risma.

Meski sudah disanggupi pihak bank, Risma masih penasaran dan ingin mempelajari kendala jarak tempuh hingga 15 jam itu. Ia pun berencana untuk ikut serta bersama pihak bank ketika membawa dana tunai tersebut pada Oktober mendatang. "Aku naik motor trail, bisa aku kok," kata politisi PDIP itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement