REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN — Brunei melanjutkan vaksinasi dosis pertama vaksin Covid-19 pada Kamis (16/9). Sebelumnya, kekurangan pasokan vaksin terjadi sehingga membuat pemerintah negara itu harus menghentikan sementara vaksinasi dan bersamaan ribuan kasus lokal terdeteksi sejak Agustus.
Pemerintah Brunei menangguhkan sementara vaksinasi dosis pertama mulai 1 September. Sebanyak 100 ribu dosis vaksin Sinopharm mulai hari ini diberikan kembali.
Menteri Kesehatan Haji Brunei Mohd Isham mengatakan bantuan vaksin Sinopharm dari China dan AstraZeneca dikirim dari Jepang. Setidaknya 100 ribu orang di negara Asia Tenggara itu kini sudah divaksinasi lengkap.
Kementerian Kesehatan mengatakan Program Vaksinasi Nasional dilaksanakan dengan tujuan memberikan suntikan vaksin Covid-19 kepada seluruh warga negara dan penduduk di Brunei, termasuk orang asing yang berada di negara tersebut. Brunei melaporkan 109 kasus Covid-19 baru pada Kamis, menjadikan penghitungan nasional menjadi 4.675.
Semua kasus baru adalah infeksi lokal. Sementara sumber penularan dari 60 kasus lokal masih dalam penyelidikan, empat klaster baru telah terdeteksi dan dua klaster telah ditutup setelah tidak ada kasus baru di klaster selama 28 hari sehingga jumlah klaster aktif menjadi 84.
Saat ini 1.502 kasus aktif dirawat dan dipantau di Pusat Isolasi Nasional dengan 10 di antaranya dalam kondisi kritis dan 25 pasien lainnya dalam pemantauan ketat. Brunei juga melaporkan total 3.144 pasien yang pulih dan 29 kematian sejauh ini di negara itu.