Jumat 17 Sep 2021 17:29 WIB

Kapal Induk AS Ternyata Sering Melintasi Laut Natuna Utara

Menurut Laksda Arsyad, kapal induk AS melintasi Laut Natuna Utara menuju Singapura.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksda Arsyad Abdullah (kanan).
Foto: Dispen Kolinlamil
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksda Arsyad Abdullah (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Komando Armada (Koarmada) I TNI AL membenarkan kabar beredar tentang kapal induk Amerika Serikat (AS) kerap melintasi Laut Natuna Utara, Privinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Ya betul, kapal induk AS sering melintas di Laut Natuna Utara. Dia menuju Singapura atau pun dari Singapura menuju ke AS," kata Panglima Koarmada I Laksmana Muda (Laksda) Arsyad Abdullah di Natuna, Kepri, Jumat (17/9).

Hanya saja, Arsyad menegaskan, kapal perang itu hanya sedang melaksanakan lintas damai di Laut Natuna Utara. Saat melaksanakan lintas damai, sambung dia, kapal perang asing tetap berkoordinasi dengan TNI AL. "Dan kami melaksanakan shadowing sampai keluar dari ZEE kita," ucapnya.

Arsyad menyebut, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) merupakan perairan internasional. Setiap negara memiliki hak untuk melaksanakan lintas damai. Indonesia, kata Arsyad, hanya memiliki hak berdaulat di sana, bukan kedaulatan. "Hak berdaulat itu, kita memiliki hak untuk melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi," tuturnya.

Bagi negara lain yang ingin manfaatkan sumber daya alam di ZEE atau pun landas kontinen, menurut Arysad, diperbolehkan dengan syarat mengantongi izin dari pemerintah Indonesia. "Apabila hanya melintas, itu tidak masalah, silakan tanpa izin," ujar mantan Panglima Kolinlamil tersebut.

Dia juga menanggapi beberapa foto dan video yang sempat viral, menggambarkan kapal asing yang sedang melintas. Menurut Arsyad, hal itu diperbolehkan.

"Kapal perang boleh saja melintas, kapal ikan boleh saja melintas. Saya juga perlu menyampaikan, saat saya komandan gugus tempur laut yang selalu berada di Natuna, saya sering memeriksa kapal ikan China yang melintas, memang tidak ada ikan yang ada di atas palka. mereka melaksanakan lintas dari Singapura menuju China," kata Arsyad.

Sebelumnya, kapal perang Cina dilaporkan kerap beroperasi sampai wilayah Laut Natuna Utara yang diklaim masuk Sembilan Garis Putus-Putus. Cina mengeklaim wilayah laut itu sebagai milik mereka. AS pun akhirnya sampai mengerahkan kapal induk untuk berpatroli di wilayah Laut Natuna Utara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement