REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buang air kecil atau berkemih merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh semua orang setiap hari. Akan tetapi, sebagian orang mungkin tak begitu memperhatikan frekuensi berkemih mereka.
Frekuensi berkemih dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebagian di antaranya adalah usia, asupan cairan, hingga masalah kesehatan. Oleh karena itu, frekuensi berkemih setiap orang bisa berbeda-beda.
Sebagian orang mungkin hanya berkemih satu atau dua kali dalam sehari. Sebagian lainnya, mungkin bisa berkemih hingga 10 kali dalam sehari. Frekuensi berkemih yang lebih sedikit atau lebih banyak dari normal patut diwaspadai.
Frekuensi berkemih yang normal akan bergantung pada kapasitas kandung kemih dan jumlah cairan yang dikonsumsi dalam sehari. Individu berusia lebih tua cenderung memiliki kapasitas kandung kemih lebih rendah dibandingkan individu berusia lebih muda. Individu dengan badan yang lebih tinggi juga cenderung memiliki kandung kemih lebih besar.
Namun secara umum, para ahli kesehatan menilai frekuensi berkemih yang normal adalah 6-8 kali sehari. Bila asupan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh, frekuensi berkemih sebanyak 4-10 kali dalam satu hari masih dianggap normal.
Ada beberapa pola berkemih yang sebaiknya diwaspadai karena mungkin berkaitan dengan masalah kesehatan lain. Berikut ini adalah tiga di antaranya, seperti dilansir Times of India.