REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Yogyakarta terus menunjukkan tren penurunan tiap harinya. Bahkan, dalam beberapa hari ini penambahan kasus baru di bawah 20 kasus per hari.
Meskipun begitu, Ketua Satgas Harian Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada terhadap potensi kenaikan kasus Covid-19. Hal ini dengan melihat naiknya kasus Covid-19 secara signifikan pada Juli hingga pertengahan Agustus 2021 lalu.
"Kita mesti ingat di pertengahan Juli lalu dimana terjadi lonjakan dari puluhan kasus menjadi ratusan kasus," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut, Jumat (17/9).
Heroe menyebut, jumlah kematian saat itu juga meningkat tajam. Parahnya, pasokan oksigen untuk penanganan Covid-19 juga terus menipis.
Untuk itu, ia tetap menekankan agar warga melaksanakan protokol kesehatan dengan baik agar tidak kenaikan kasus Covid-19 tidak terjadi. Terlebih, dengan varian baru Covid-19 yang ada saat ini menyebabkan penularan virus menjadi sangat cepat di masyarakat.
"Kondisi yang membuat kita cemas, was-was bahkan stres jangan sampai terulang lagi. Sekarang kita dalam kondisi landai dengan kasus belasan, bahkan untuk shelter beberapa hari yang lalu sempat kosong tanpa penyintas," ujarnya.
Heroe juga meminta agar masyarakat aktif dalam mengikuti vaksinasi Covid-19. Setidaknya, vaksinasi Covid-19 ditargetkan selesai pada September 2021 ini dengan capaian minimal 80 persen.
"Masyarakat bisa ikut program vaksin harian di puskesmas terdekat dengan kapasitas 100 orang per hari atau di tempat (sentra vaksinasi) yang telah ditentukan seperti PDAM Tirtamarta, XT Square," jelas Heroe.
Heroe juga menyebut bahwa sebagian besar kematian Covid-19 merupakan lanjut usia (lansia). Namun, sekitar 80 persen kematian Covid-19 tersebut merupakan warga yang belum divaksin.
"kasus Covid-19 yang meninggal di dunia di Kota Yogyakarta sekitar 80 persen berusia 50 tahun ke atas. Dari jumlah yang meninggal tersebut sekitar 80 persen belum vaksinasi," kata Heroe.
Berdasarkan data nasional, katanya, 90 persen kasus meninggal dunia juga merupakan warga yang belum divaksin. Hal ini, kata Heroe, menunjukkan vaksinasi memberikan perlindungan yang lebih jika tidak divaksin.
Pemeriksaan Spesimen Melonjak, 3.835 Kasus Positif Ditemukan
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan adanya peningkatan pemeriksaan jumlah spesimen pada hari ini yang menjadi sebanyak 388.292, dengan 293.454 jumlah orang yang diperiksa. Dari pemeriksaan spesimen ini, Satgas menemukan 3.835 kasus positif baru per hari ini, sehingga menjadikan total kasus konfirmasi di Indonesia sebanyak 4.185.144.
Angka positivity rate orang harian pun tercatat menurun drastis dibandingkan hari sebelumnya yang justru sempat mengalami peningkatan, yakni menjadi 1,31 persen. Sebelumnya angka positivity rate orang harian sempat mengalami peningkatan pada Kamis (16/9) yang menjadi sebesar 5,74 persen.
Dan pada Rabu (15/9), Satgas melaporkan angka positivity rate orang harian yang sebesar 2,57 persen. Kemudian pada Selasa (14/9), angka positivity rate orang hariannya sebesar 2,22 persen dan pada Senin (13/9) sebesar 2,14 persen.
Dari penambahan kasus positif baru per hari ini, Satgas melaporkan lima provinsi yang menjadi penyumbang tertinggi, yakni Jawa Timur dengan 427 kasus baru. Disusul Jawa Barat yang melaporkan 328 kasus baru, Jawa Tengah melaporkan 265 kasus, Sumatera Utara melaporkan 254 kasus, dan Kalimantan Timur melaporkan 233 kasus baru.
Pada kasus aktifnya tercatat mengalami penurunan sebanyak 4.296 orang, dengan sisa kasus aktif yang masih dalam perawatan menjadi sebanyak 68.942. Untuk kasus kesembuhan harian terjadi penambahan yang sebanyak 7.912 orang, dengan total kasus sembuh mencapai 3.976.064.
Dan pada kasus meninggal hari ini menjadi 219 orang. Total kasus meninggal pun kini telah mencapai 140.138 orang. Satgas juga mencatat masih terdapat 234.397 suspek di berbagai daerah di Indonesia.
Provinsi penyumbang kasus kematian pada hari ini yakni Jawa Tengah yang melaporkan 41 kasus, kemudian Jawa Timur menambahkan 20 kasus, Sumatera Utara melaporkan 18 kasus, Aceh dengan 14 kasus, dan Bali mencatatkan 13 kasus meninggal.