REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menerima 5.293 mahasiswa baru. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr Agus Taufiqurrahman berharap, mahasiswa dan mahasiswi baru UMY memiliki spirit dakwah seperti Muhammadiyah.
Agus menekankan, Muhammadiyah membawa spirit dakwah amar maruf nahi munkar. Muhammadiyah berharap, lulusan UMY bisa menerapkan spirit perjuangan dalam kehidupan bermasyarakat baik selama menempuh studi maupun usai lulus dari UMY.
Menurut Agus, sebagai akademisi Islam, mahasiswa harus menjadi mahasiswa yang unggul dan tetap harus dibarengi dengan pendidikan agama yang kuat. Mahasiswa Muslim yang unggul merupakan yang mampu menjaga moralitas dan intelektualitas.
"Juga menjadi agen perubahan, tapi itu semua harus dibarengi dengan pendidikan agama yang kuat," kata Agus saat menjadi pembicara dalam Orientasi Studi Dasar (OSDI) Mahasiswa Baru UMY yang diselenggarakan secara daring, Jumat (17/9).
Pelaksanaan OSDI digelar secara daring dan sudah kedua kalinya dilakukan oleh Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY. Berlangsung pada 17 dan 18 September 2021 mengangkat tema Membangun Generasi Berkepribadian Qurani.
Muhammadiyah, kata Agus, hadir sebagai gerakan yang membawa purifikasi tauhid dan dinamisasi penerapan Islam yang berpegang teguh kepada Alquran dan Al Hadits. Karenanya, harus berpegang teguh keduanya dalam belajar dan mengamalkan ilmu.
Agus turut berpesan kepada seluruh mahasiswa agar tidak lelah dalam menuntut ilmu. Ia mengingatkan, belajar dan menempuh pendidikan terutama pendidikan tinggi merupakan bagian ibadah bagi seorang Muslim sekaligus sebuah rahmat yang diberikan Allah SWT.
"Karena tidak semua orang mendapat rahmat ini. Jadi, bersungguh-sungguhlah, janganlah merasa lelah dan putus asa," ujar Agus.
Rektor UMY, Dr Gunawan Budiyanto menilai, lewat pelaksanaan OSDI ini mahasiswa baru UMY mampu menjadi generasi Qurani yang unggul dan Islami. Sebab, ilmu yang kita punya menjadi karunia dari Allah SWT untuk memahami Alquran dan Hadits.
Baik sebagai sumber hukum Islam maupun sebagai pedoman hidup mereka. Ia meyakini, mahasiswa UMY bisa menjadi generasi qurani di era modern. Dengan pengamalan yang benar, Gunawan berharap, mahasiswa UMY menjadi mahasiswa yang unggul.
"Serta, islami, agamis dan berintelektualitas tinggi," kata Gunawan.
Gunawan turut melihat, generasi muda sudah saatnya menjadi tumpuan bangsa dalam mewujudkan masa depan yang menjanjikan dan pembangunan berkelanjutan. Maka itu, UMY memberi wadah bagi generasi muda agar menyalurkan dan mengembangkan ide.
Menurut Gunawan, mahasiswa harus memahami kalau penelitian itu merupakan suatu keterampilan dasar yang harus mereka miliki. Pasalnya, peluang sangat melimpah bagi generasi muda, tapi harus dilengkapi perencanaan yang baik dengan berbasis penelitian.
"Sehingga, tujuan, rencana dan tindakan menjadi komponen paling efektif dan nyata," ujar Gunawan.