REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak media untuk membuat konten pemersatu bangsa. Hal tersebut dia ungkapkan menyusul tetap berkembangnya sub sektor ekonomi kreatif yakni televisi dan radio.
"Jumlah tenaga kerja memang berkendala dari segi penyerapan, tapi ternyata sektor televisi dan radio, dan sektor penyiaran mengalami suatu revival," kata Sandiaga dalam keterangan, Kamis (16/9).
Dia berpesan agar para penyiar bisa menciptakan konten-konten kreatif yang mempersatukan bangsa dan mendistribusikan informasi yang akurat dan terverifikasi dalam bingkai inovasi. Termasuk menciptakan informasi tersebut sesuai dengan nilai luhur bangsa dan juga penyiaran mempersatukan Indonesia.
Dia mengajak media untuk menciptakan program-program strategis kebangkitan ekonomi, termasuk kebangkitan sektor parekraf yang bisa dibungkus dalam konsep kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan atau CHSE.
"Kami melihat bahwa semangat untuk beradaptasi dan inovasi agar dapat bangkit dari pandemi menghinggapi 34 juta pekerja parekraf," katanya.
Lebih lanjut, mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini mengajak semua pihak bersyukur atas tren perbaikan Covid-19 di Tanah Air. Dia berpesan agar semua pihak tetap waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Ciptakan satu pemikiran luhur sehingga sektor penyiaran mendukung pembangunan bangsa dan terciptanya generasi-generasi ke depan yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi amanah, tabligh, siddiq, dan fathonah, membangun bangsa dengan Bhinneka Tunggal Ika dan berlandaskan Pancasila," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga sempat mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 berdampak berat ke semua sektor, termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif. Dia mengatakan kalau keterpurukan sektor pariwisata yang sampai turun 80 persen dari segi devisa.
Kendati, di balik kesulitan ada kemudahan. Menurutnya, keberadaan teknologi digital dan informasi komunikasi menjadi suatu fenomena yang spektakuler.
"Ada webinar, remote working, work from home bisa beradaptasi, dan terselenggaranya konferensi hari ini dihadiri oleh 1.000 peserta dan kalangan akademisi, ini massive online open course (MOOC)," katanya.