REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Di tengah wabah Covid-19 yang sedang berlangsung di kedua negara, Selandia Baru pada Jumat (17/9) menangguhkan perjalanan bebas karantina dengan Australia selama delapan minggu lagi.
Chris Hipkins, menteri tanggap darurat Covid-19 Selandia Baru, mengatakan penangguhan yang diberlakukan sejak akhir Juli telah diperpanjang karena penyebaran varian Delta di kedua negara.
“Melindungi Selandia Baru dari kemungkinan penyebaran lebih lanjut dari varian Delta adalah prioritas mutlak kami,” kata dia dalam sebuah pernyataan.
Situasi di Australia masih jauh lebih buruk daripada Selandia Baru, dengan angka kasus harian di atas 1.000. Selandia Baru melaporkan 16 infeksi lagi dalam sehari terakhir, menambah jumlah kasus sejak Agustus menjadi 1.007.
Total kasus di seluruh negeri kini mencapai 4.014, termasuk 27 kematian.
"Penularan antarkomunitas yang tidak terkendali masih terjadi di Australia, dengan kasus harian terus meningkat di New South Wales, Victoria, dan wilayah ibu kota Australia," kata Hipkins.
"Kami telah membuat kemajuan besar untuk menekan wabah agar bisa melonggarkan pembatasan pekan depan. Jika kami membuka kembali perjalanan bebas karantina dengan Australia maka akan membahayakan situasi kami," jelas dia.
*Ditulis oleh Islamuddin Sajid