REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apabila seseorang tidak bisa berbicara, maka yang biasanya dilakukan saat sholat terutama saat sholat sendirian adalah tidak mengeluarkan suara dan hanya menggerakkan bibir. Ada beberapa Muslim yang berdoa dengan suara keras.
Tapi di mazhab Hanafi, saat sholat sendirian bahkan saat menggunakan suara keras bisa berubah menjadi diam dengan hanya menggerakkan bibir. Shabir Ally dari About Islam mengatakan ada tanda yang digunakan dalam sholat.
Tanda tersebut menunjukkan hanya ada satu Tuhan dan itu adalah jenis bahasa isyarat kita sendiri. Bahasa ini berbeda dengan bahasa isyarat Amerika.
Tuhan Mahatahu isi pikiran hamba-Nya, berbeda dengan manusia ketika berkomunikasi dengan orang lain. Manusia harus memberi isyarat jika tidak dapat berbicara karena mereka tidak mengetahui isi pikiran lawan bicara.
“Jadi, saya akan merekomendasikan bagi orang-orang yang tidak dapat menyuarakan bacaan dalam sholat untuk memikirkan hal-hal tersebut. Dan tentu saja, Tuhan Mahatahu apa yang ada dalam pikiran kita,” kata Shabir Ally, dilansir About Islam, Jumat (17/9).
Sementara itu, untuk membaca Alquran bagi mereka yang tidak bisa mendengar, bisa lewat Alquran yang dilengkapi huruf braille. “Ini juga bisa menjadi latihan mental, tidak harus mengeraskan bacaan,” ujar dia.
Namun, jika seseorang ingin membahas ajaran Alquran kepada orang lain, maka ia bisa menggunakan bahasa isyarat. Hal ini bukan lagi masuk dalam konteks cara berkomunikasi dalam doa melainkan berkomunikasi dengan orang lain.
“Jadi, ini hanya kembali ke gagasan dalam agama yang tidak ada paksaan dan membuat semua kondisi menjadi praktis dan mudah dilakukan,” tambahnya.
https://aboutislam.net/counseling/ask-about-islam/deaf-muslims-pray-sign-language/