REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama sepekan terakhir, data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan hal yang positif. Kinerja ini tercermin pada rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan peningkatan tertinggi sebesar 13,40 persen menjadi Rp 12,584 triliun dari Rp 11,097 triliun pada pekan lalu.
Sementara itu, data rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami peningkatan sebesar 6,21 persen menjadi 22,560 miliar saham dari 21,241 miliar saham pada pekan yang lalu. Kemudian, nilai kapitalisasi pasar Bursa turut meningkat 1,60 persen menjadi Rp 7.487,290 triliun dari Rp 7.369,549 triliun pada pekan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (17/9) kembali berada di zona hijau. Secara keseluruhan, selama sepekan IHSG mengalami peningkatan sebesar 0,63 persen atau berada di level 6.133,246 dari posisi 6.094,873 pada penutupan pekan lalu.
Perubahan terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa sebesar 1,47 persen menjadi 1.357.562 transaksi dari 1.377.779 transaksi pada pekan Sebelumnya. Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 598,28 miliar dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 25,074 triliun.
Pada Rabu (15/9), PT Global Mediacom Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap II Tahun 2021 serta Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nominal obligasi sebesar Rp 700 miliar dan sukuk sebesar Rp 300 miliar.
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 73 emisi dari 48 Perusahaan Tercatat senilai Rp69,44 triliun. Total emisi obligasi serta sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 486 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp430,21 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 Perusahaan Tercatat.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp 4.325,01 triliun dan 400 juta dolar AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 6,17 triliun.