Jumat 17 Sep 2021 23:45 WIB

Wali Kota Kediri: Pembangunan Selingkar Wilis Dukung Ekonomi

Wali Kota Kediri menyebut wilayah akan menjadi hub dari kawasan Selingkar Wilis

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Abdullah Abu Bakar menilai pembangunan kawasan Selingkar Wilis di Jawa Timur bagian selatan juga berpotensi untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata daerah. Wali Kota mengemukakan, Kota Kediri saat ini sedang fokus dalam pengembangan kota sebagai lokasi industri pengolahan hasil pertanian, perdagangan, dan jasa.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Abdullah Abu Bakar menilai pembangunan kawasan Selingkar Wilis di Jawa Timur bagian selatan juga berpotensi untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata daerah. Wali Kota mengemukakan, Kota Kediri saat ini sedang fokus dalam pengembangan kota sebagai lokasi industri pengolahan hasil pertanian, perdagangan, dan jasa.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menilai pembangunan kawasan Selingkar Wilis di Jawa Timur bagian selatan juga berpotensi untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata daerah. Wali Kota mengemukakan, Kota Kediri saat ini sedang fokus dalam pengembangan kota sebagai lokasi industri pengolahan hasil pertanian, perdagangan, dan jasa. 

Dalam pembangunan selingkar wilis, Kota Kediri dapat mendukung dengan menjadi hub-nya."Positioning kami itu sebenarnya ingin jadi hub-nya. Kita nanti jadi penyedia jasa berorientas MICE, yakni, meeting, incentives, conferences, and exhibitions. Kami sedang merumuskan itu sebagai pendukung bagi konsep pembangunan selingkar wilis pun juga kami bisa mendukung pariwisata di selingkar wilis juga," katanya dalam webinar "Percepatan pembangunan perekonomian wilayah Mataraman" yang digelar secara virtual, Jumat (17/9).

Wali Kota Kediri mengungkapkan dengan berbagai strategi tersebut, diharapkan akan ada multiplier effect bagi masyarakat. Apalagi di Kabupaten Kediri sedang dibangun bandara, lalu di Kota Kediri akan ada jalan tol, sehingga harus bisa menangkap peluang ini.

"Kami juga menganalisis kira-kira apakah ada potensi-potensi yang merugikan bagi masyarakat. Apakah ada dampak-dampak sosial yang harus kita persiapkan solusinya untuk fasilitas umum. Dengan adanya tol nanti juga perlu antisipasi adanya dampak lingkungan. Kami sedang persiapkan semaksimal mungkin dengan konsultan-konsultan agar risikonya bisa di mitigasi," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Acara webinar ini menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Bupati Blitar Rini Syarifah, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Pelaksana Tugas Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, dan perwakilan Wali Kota Blitar. Hadir juga dari Kementerian Perhubungan serta dari Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Adapun topik bahasan dalam webinar tersebut tentang pembangunan di selingkar wilis, mulai dari pembangunan bandara, jalan tol hingga jalur lintas selatan serta dampaknya untuk daerah Mataraman. Topik tersebut diangkat karena Mataraman merupakan sub wilayah yang memiliki tantangan tersendiri. 

Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut) dikelilingi oleh beberapa daerah yang tidak bisa hanya menggunakan pendekatan berbasis industri yang ekstensif, karena harus mereservasi kawasan hutan dan lereng.Oleh karena itu, kepala daerah yang ada di sekitar Gunung Wilis sepakat untuk mendorong aksesibilitas baru, termasuk salah satunya bandara di wilayah Mataraman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement