Sabtu 18 Sep 2021 15:28 WIB

Pemerintah Upayakan Ketersediaan Isotank untuk Daerah

Pemerintah terus memastikan kecukupan kebutuhan oksigen medis dan obat-obatan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah Upayakan Ketersediaan Isotank untuk Daerah
Foto: Bea Cukai
Pemerintah Upayakan Ketersediaan Isotank untuk Daerah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi lonjakan kasus aktif akibat virus Covid-19 varian Delta beberapa waktu lalu, memaksa Pemerintah melakukan pengendalian pandemi secara ketat, termasuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis asesmen level. Ketersediaan obatan-obatan, oksigen medis, ruang perawatan di Rumah Sakit (RS), tempat-tempat isolasi, tenaga kesehatan, serta akselerasi vaksinasi juga menjadi fokus utama Pemerintah.

Ketersediaan oksigen medis di RS Rujukan Covid-19 sangat krusial demi merawat pasien dengan gejala sedang dan berat. Pemerintah terus memastikan kecukupan kebutuhan oksigen medis dan obat-obatan, melibatkan semua pihak dari dalam dan luar negeri, termasuk pihak swasta.

Baca Juga

Pada 25 Agustus lalu, pemerintah secara simbolis telah memberangkatkan isotank ke Provinsi Sumatra Barat dan Jambi. Masing-masing sejumlah 1 isotank berkapasitas 14 ton, sebagai bantuan suplai oksigen medis dari PT Linde dan PT Smelting.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi respon cepat dan dukungan suplai oksigen medis dari kedua perusahaan tersebut sebagai upaya membantu pemerintah mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Dalam acara penyerahan bantuan 14 ton Liquid Medical Oxygen ke Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna menyampaikan, strategi jangka pendek pemerintah guna menyelesaikan masalah oksigen.

Di antaranya memantau melalui dashboard (SIRS), mengonversi oksigen industri, mengupayakan impor/hibah, menggunakan isotank, dan mendistribusikan oxygen concentrator.

Montty Giriana juga menjelaskan bahwa melalui Linde Indonesia Community Engagement (CE) Program.PT Linde bekerja sama dengan distributor PT Asiana Gasindo telah mengirimkan bantuan oksigen medis 1 isotank ke Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, dengan masing-masing kapasitas volume 14 ton pada tahap pertama, dan tahap kedua juga akan dikirimkan lagi isotank kapasitas volume 14 ton bagi masing-masing provinsi.

Bantuan untuk Provinsi Sumatera Barat sudah diserahkan ke RS M Djamil Padang sebanyak 3 sampai 5 ton Liquid Medical Oxygen. Sebelumnya juga sudah diberikan kepada RS Universitas Andalas sebanyak 3 ton. Secara keseluruhan bantuan suplai oksigen medis yang diberikan PT Linde Indonesia sejak Juni 2021 telah mencapai hampir 370 ton.

“Patut kita syukuri bersama saat ini tren kasus konfirmasi harian di Sumatera Barat terus menurun. Sekarang provinsi ini berada pada level transmisi komunitas yang rendah atau TK-1 (di bawah 20 kasus per 100 ribu penduduk per minggu). Begitu juga dengan Kota Padang, kondisinya sudah membaik, namun kita tidak boleh lengah, tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat, dan semakin meningkatkan 3T," ujar Montty melalui siaran pers, Sabtu (18/9).

Sebagai informasi, situasi pandemi di Provinsi Sumatera Barat per 12 September 2021 yakni total kasus konfirmasi positif sebanyak 88.284 kasus, sembuh 83.067 kasus, meninggal 2.059, dan kasus aktif 3.158 kasus. Kemudian, capaian vaksinasi per 14 September 2021 untuk Dosis 1 telah diberikan sebanyak 823.385 suntikan atau sebesar 18,7 persen, dan Dosis 2 sebanyak 449.066 suntikan atau sebesar 10,2 persen, serta Dosis 3 bagi tenaga kesehatan sebanyak 10.127 suntikan. Hanya saja capaian vaksinasi Dosis 1 tersebut masih jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 35,5 persen. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement