Sabtu 18 Sep 2021 21:15 WIB

Negara Berkembang Dapat Kucuran Dana Atasi Perubahan Iklim

Asia adalah penerima manfaat utama dari pendanaan iklim, disusul Afrika dan Amerika

Red: Christiyaningsih
Asia adalah penerima manfaat utama dari pendanaan iklim, disusul Afrika dan Amerika.
Asia adalah penerima manfaat utama dari pendanaan iklim, disusul Afrika dan Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Pendanaan iklim yang disediakan dan dimobilisasi oleh negara-negara maju untuk negara-negara berkembang mencapai total USD79,6 miliar pada 2019, naik 2 persen dari USD78,3 miliar pada 2018. Angka itu diperoleh dari data baru yang dirilis oleh Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada Jumat.

"Pembiayaan iklim terus tumbuh pada 2019 tetapi negara-negara maju masih kekurangan USD20 miliar untuk memenuhi tujuan 2020, yaitu memobilisasi USD100 miliar," kata Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann.

Baca Juga

OECD adalah organisasi ekonomi antarpemerintah dari 38 negara maju yang dibentuk untuk mendorong kemajuan ekonomi dan perdagangan dunia. Cormann menambahkan bahwa kemajuan yang terbatas dalam volume pendanaan iklim secara keseluruhan dari 2018-2019 mengecewakan, terutama menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26, yang juga dikenal sebagai COP26.

Konferensi itu dijadwalkan digelar di kota Glasgow, Skotlandia, mulai 31 Oktober-November 12 di bawah kepresidenan Inggris. “Sementara data yang diverifikasi dengan tepat untuk tahun 2020 tidak akan tersedia sampai awal tahun depan, jelas bahwa pendanaan iklim akan tetap jauh dari targetnya. Masih banyak yang harus dilakukan,” ungkap dia.