REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO untuk menanggung biaya rekonstruksi Afghanistan, Jumat (17/9). Mereka dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab dengan kondisi negara itu saat ini.
Putin pun mengekspresikan keprihatinan serius atas situasi di Lembah Panjshir dan umumnya perkembangan terakhir di Afghanistan. Wilayah tersebut menjadi tempat terakhir yang berhasil ditaklukan Taliban dari pasukan oposisi.
Selain itu, Putin menyuarakan dukungan untuk kontak antara Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) dan Afghanistan. Dia menekankan organisasi harus menggandakan upaya untuk mencegah ancaman terorisme, perdagangan narkoba, dan ekstremisme agama yang berasal dari Afghanistan.
"Kami mendukung keputusan untuk memulai proses keanggotaan SCO Iran, yang telah diajukan untuk disetujui ke Dewan Kepala Negara SCO," ujar Putin dikutip dari Anadolu Agency.
Putin pun menyerukan kerja sama yang lebih erat antara angkatan bersenjata negara-negara anggota SCO. Kelompok ini merupakan sebuah organisasi antarbangsa di kawasan Asia yang dianggotai oleh China, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan. Kecuali Uzbekistan, semua negara lainnya sebelumnya merupakan anggota Shanghai Five yang didirikan pada 1996.
Organisasi ini terbentuk untuk kerja sama antarnegara dalam bidang perbatasan, ekonomi, energi dan kebudayaan. Banyak yang berpendapat bahwa SCO merupakan penyeimbang kekuatan dari organisasi NATO dan AS.