Pemkab Magetan Beri Pelatihan UMKM Pembuatan Sandal & Sepatu
Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Magetan Beri Pelatihan UMKM Pembuatan Sandal & Sepatu (ilustrasi). | Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID,MAGETAN -- Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Kabupaten Magetan, Jawa Timur memberikan pelatihan tentang pembuatan sandal dan sepatu bagi sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) di wilayahnya guna mengembangkan bisnisnya di tengah tuntutan persaingan dan pandemi COVID-19.
Kasi Peningkatan Kualitas Kewirausahaan, Dinkopum Magetan, Lukman mengatakan pelatihan tersebut bertujuan memberikan ketrampilan dan pembekalan untuk pengembangan usaha kepada para pelaku UMKM bidang fasion di Kabupaten Magetan. Melalui pelatihan tersebut, para pelaku usaha dituntut agar lebih inovatif sehingga mampu bersaing dan menarik konsumen.
"Pelatihan bagi UMKM rutin kami gelar. Sebelumnya tentang diversifikasi Italian Food dan Korean Food. Saat ini pelatihan tetang fasion utamanya inovasi model sandal dan sepatu," ujar Lukman di sela pelatihan yang digelar di Gedung Kartika Magetan, Sabtu (18/9).
Menurut dia, inovasi bermacam model dan desain untuk sandal serta sepatu, sangat berpeluang menarik pasar. Sebab, alas kaki tersebut termasuk salah satu kebutuhan masyarakat. "Harapannya peluang inovasi usaha pembuatan sandal dan sepatu tersebut ini dapat diaplikasikan ke usaha masing-masing. Sehingga UMKM Magetan yang merupakan harapan pilar ekonomi Kabupaten Magetan dapat berkembang," katanya.
Dalam pelatihan yang diikuti sebanyak 15 pelaku UMKM tersebut menghadirkan narasumber dari LPK M.Nur yang memfasilitasi peserta dengan bahan pelatihan yang dibutuhkan. Di antaranya adalah bantuan bahan sol sepatu, kain beludru sebagai bahan sandal dan sepatu, sol/busa durian, alat klebut/sulas cetakan, "fooring" serta 15 mesin jahit "singer" portabel untuk digunakan para pelaku usaha mikro di Magetan tersebut.
Pihaknya berharap, dengan pelatihan tersebut para pelaku UMKM di Magetan dapat berkembang dan berubah menjadi pengusaha berskala lebih besar. Sehingga dapat membuka peluang pasar dan menyerap tenaga kerja baru.
Salah satu peserta pelatihan, Sudiro mengaku baru pertama mengikuti pelatihan tersebut. Ia merasa senang karena pelatihan itu akan membantunya untuk menambah koleksi model usahanya berupa kerajinan sandal anak dan dewasa merk LULU.
"Pertama kali ikut pelatihan sepatu. Di usaha kami merek LULU biasanya memproduksi sandal anak dan dewasa. Dengan pelatihan membuat sepatu kali ini, ke depannya dapat menambah inovasi," katanya.
Pihaknya mengapresiasi pelatihan UMKM yang diberikan oleh Pemkab Magetan. Ia berharap, dengan pelatihan dan pembinaan dari dinas terkait, para pelaku usaha mikro di Magetan dapat tumbuh dan berkembang, utamanya di masa pandemi.
Data Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Magetan mencatat jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Magetan hingga kini mencapai sekitar 125.256 orang. Dari jumlah tersebut, pelaku usaha yang dibina, difasilitasi, dan ikut forum Dinkopum Magetan mencapai sekitar 16.737 pelaku usaha dengan berbagai macam segmen usaha. Mulai dari kuliner, fasion, jasa, dan lainnya.