Jawa Timur Siapkan Dua Kapal untuk Percepatan Vaksinasi
Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah tenaga kesehatan berbincang di dek atas kapal di sela-sela pelepasan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) dalam misi Madura Sadar COVID-19 (MARCO-19) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/9/2021). Pelayaran yang berlangsung hingga 4 Oktober 2021 tersebut dalam rangka misi kemanusiaan, edukasi, vaksinasi COVID-19 serta pelayanan kesehatan di 15 pulau di sekitar pulau Madura. | Foto: ANTARA/Moch Asim
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan dua kapal yang akan dipergunakan untuk memberikan layanan kesehatan dan percepatan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat yang ada di wilayah kepulauan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dua kapal tersebut akan dioptimalkan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di wilayah kepulauan, termasuk untuk percepatan vaksinasi COVID-19. "Pemprov Jawa Timur memiliki dua kapal, yang ingin dimaksimalkan untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk daerah kepulauan," kata Khofifah, Sabtu (18/9).
Khofifah menjelaskan, salah satu dari dua kapal milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pelayanan kesehatan akan dilakukan oleh Universitas Brawijaya Malang. Sementara satu lainnya, dioperasikan Universitas Airlangga Surabaya.
Menurutnya, keberadaan kapal tersebut, bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ada di wilayah kepulauan, yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat. Dua universitas di Jawa Timur, dipercaya untuk operasional pelayanan kesehatan.
"Untuk yang satu, kita sudah membangun komunikasi, dan sudah berlayar bersama Unair. Satu lainnya, kita berharap bisa dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat kepulauan oleh Universitas Brawijaya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof Nuhfil Hanani menyatakan siap untuk menjalankan kapal tersebut, untuk memberikan pelayanan kesehatan, termasuk percepatan vaksinasi untuk masyarakat kepulauan.
"Itu untuk menjangkau kepulauan-kepulauan kecil, yang tidak bisa dijangkau lewat darat. Kami siap untuk melaksanakannya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Brawijaya (RSUB) Sri Andarini menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan mempersiapkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait operasional kapal pelayanan kesehatan itu.
Kemudian, lanjutnya, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan fakultas yang ada di Universitas Brawijaya untuk mempersiapkan personel yang terlibat. Beberapa fakultas yang akan dilibatkan adalah, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
"Selain itu juga perikanan. Kita akan berkoordinasi dengan fakultas lain untuk mewujudkan rencana Gubernur Khofifah. Ini termasuk untuk percepatan vaksinasi," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, di wilayah tersebut memiliki sasaran vaksinasi sebanyak 31.826.206 orang. Saat ini, sebanyak 12.524.657 orang telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama, dan 6.666.910 orang untuk dosis kedua.
Tercatat, di wilayah Jawa Timur, secara keseluruhan ada sebanyak 392.615 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 359.520 orang dilaporkan telah sembuh, 29.210 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.