Sabtu 18 Sep 2021 23:11 WIB

Keterisian Tempat Tidur Covid-19 di RSUD Palu Terus Menurun

Menurunnya keterisian tempat tidur Covid-19 menunjukkan angka infeksi makin melandai

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas melayani warga yang akan melakukan rapid test COVID-19 di Laboratorium RSUD Anutapura di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/6/2020). Permintaan rapid test COVID-19 secara mandiri pada sejumlah layanan kesehatan di daerah tersebut ramai peminat terutama untuk memenuhi syarat melakukan perjalanan
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Petugas melayani warga yang akan melakukan rapid test COVID-19 di Laboratorium RSUD Anutapura di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/6/2020). Permintaan rapid test COVID-19 secara mandiri pada sejumlah layanan kesehatan di daerah tersebut ramai peminat terutama untuk memenuhi syarat melakukan perjalanan

REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura Palu, Sulawesi Tengah terus menurun dan saat ini tinggal 20 persen. Keterangan ini disampaikan  Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, di Palu, Sabtu (18/9).

"Alhamdulillah, menurunnya ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 menunjukkan bahwa kasus di Palu semakin melandai," katanya.

Baca Juga

Berdasarkan data RSUD Anutapura, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi COVID-19 pada Jumat (17/9) tinggal 130 orang. Menurut Hadianto, angka ini akan menjadi salah satu tolak ukur bagi pemerintah pusat dalam memutuskan penetapan level di Palu.

Karena itu, dengan jumlah kasus yang semakin terus menurun, diharapkan ibu kota Sulawesi Tengah bisa masuk dalam zona penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. "Harapan kami seperti itu. Ini satu kemajuan yang baik dalam penanganan dan pendakian penyebaran Covid-19 di Palu. Melandainya kasus di Palu tidak terlepas dari kerja keras dari peran tim yang bekerja di lapangan," ujar Hadianto.

Ia meminta tim yang bertugas di lapangan lebih memasifkan kegiatan testing, tracing, dan treatment (3T) di tengah masyarakat. Selain itu perlu optimalisasi gerakan vaksinasi untuk mengejar capaian target 80 persen dalam rangka menciptakan kekebalan kelompok.

Pemkot Palu juga terus mengimbau warga agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19. "Kami juga mengapresiasi para pihak yang telah menggelar gerakan vaksinasi masal dalam membantu pemerintah daerah (Pemda) mengejar capaian target yang telah ditentukan," ucap Hadianto.

Ia menambahkan, dalam kurun waktu sembilan hari ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di RS Anutapura mampu ditekan dari sebelumnya kurang lebih 30 persen turun menjadi 20 persen. "Kami berharap kasus ini dapat ditekan seminimal mungkin supaya aktivitas perekonomian masyarakat tidak terganggu," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement