REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI - Dinas Kesehatan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut sebulan terakhir terdapat 100 bayi yang lahir di kota itu belum mendapatkan imunisasi dasar. Kondisi ini terjadi akibat stok vaksin Bacille Calmette Guerin (BCG) langka atau tidak tersedia.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kendari Samsul Bahri mengatakan saat ini pihaknya mengalami kekurangan stok vaksin BCG sejak Agustus. "Kami sudah ke Dinkes Provinsi tapi stoknya tidak ada. Katanya masih menunggu droping dari pusat," kata dia, Sabtu (18/9).
Kelangkaan stok vaksin tersebut bukan hanya terjadi di Kota Kendari saja, tapi di seluruh kabupaten/kota se-Sultra. Akibatnya program imunisasi terhadap bayi ditunda sementara. Menurut Samsul, jumlah bayi yang membutuhkan tambahan imunitas tubuh itu cukup besar. Salah satunya Kota Kendari yang jumlahnya mencapai 100 bayi setiap bulan.
Ia berharap pemerintah segera mengadakan vaksin BCG sesegera mungkin untuk disalurkan kepada bayi mengingat fungsi vaksin yang cukup sentral. "Pemberian vaksin BCG terhadap bayi sangat penting untuk melindungi bayi dari risiko terpapar virus dan bakteri yang kini perkembangan atau bermutasi sangat cepat. Misalnya saja, virus BCG mampu mencegah penularan kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit tuberkulosis," ujar dia.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku prihatin atas langkahnya vaksin BCG. Dirinya memerintahkan Dinkes Kendari untuk terus membangun komunikasi dengan provinsi terkait pengadaan vaksin tersebut.
"Saya minta Dinkes terus berkoordinasi dengan provinsi, karena pemberian imunisasi dasar kepada balita sangat penting untuk menjaga kesehatan mereka. Bahkan ini sudah dianjurkan oleh badan kesehatan dunia WHO agar bayi wajib mendapatkan vaksin," katanya.