Bupati Purbalingga Ajak Warga Waspadai Bencana
Red: Muhammad Fakhruddin
Bupati Purbalingga Ajak Warga Waspadai Bencana (ilustrasi). | Foto: Antara/Umarul Faruq
REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Bupati Purbalingga, Jawa Tengah Dyah Hayuning Pratiwi mengajak seluruh warga di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seiring peningkatan curah hujan sejak beberapa hari terakhir.
"Kami mengajak masyarakat untuk waspada karena di beberapa wilayah di Purbalingga sempat mengalami hujan lebat yang disertai angin kencang," kata Bupati melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Sabtu (18/9).
Bupati mencontohkan bahwa salah seorang warga di Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari mengalami kerusakan rumah akibat angin kencang yang terjadi pada Rabu (15/9). Untuk itu, Bupati berpesan kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana seperti di lereng bukit atau di daerah aliran sungai.
"Waspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan juga angin kencang terutama saat turun hujan deras dengan durasi yang lama," katanya.
Dia mengatakan dengan kewaspadaan dan kehati-hatian masyarakat maka diharapkan dapat mendukung upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana. Selain itu, Bupati juga meminta masyarakat untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Sementara itu, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Indra Permanajati mengatakan bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh fluktuasi keberadaan air yang ada di dalamnya termasuk curah hujan.
Bencana tersebut, tambah dia, dapat meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang dan sebagainya yang bisa dipengaruhi oleh perubahan musim. Dia juga mengingatkan bahwa sosialisasi bencana hidrometeorologi perlu digencarkan dengan memanfaatkan media sosial guna mempercepat informasi.
Indra yang merupakan koordinator bidang bencana geologi Pusat Mitigasi Bencana Unsoed tersebut menambahkan informasi yang perlu diberikan adalah mengenai di mana masyarakat tinggal dan potensi bencana yang bisa terjadi di wilayah itu.
Dia menjelaskan bahwa tiap daerah mempunyai potensi yang berbeda tergantung kondisi geologi dan lingkungan sekitarnya.