REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Gambar satelit belum lama ini menunjukkan Korea Utara sedang memperluas pabrik pengayaan uranium di kompleks nuklir utamanya di Yongbyon. Para ahli mengatakan, hal ini merupakan sebuah tanda bahwa Korea Utara bermaksud meningkatkan produksi bahan bom.
Sebuah laporan dari Institut Studi Internasional Middlebury di Monterey mengatakan, foto-foto yang diambil oleh perusahaan citra satelit Maxar menunjukkan pembangunan di daerah yang bersebelahan dengan pabrik pengayaan uranium di Yongbyon. Korea Utara belum lama mengumumkan uji coba rudal balistik pertama dalam enam bulan.
“Perluasan pabrik pengayaan mungkin menunjukkan bahwa Korea Utara berencana untuk meningkatkan produksi uranium sebanyak 25 persen yang mencapai tingkat senjata di lokasi Yongbyon,” ujar Jeffrey Lewis dan dua ahli lainnya dari Institut Studi Internasional Middlebury, dilansir Aljazirah, Ahad (19/9).
Laporan Middlebury mengatakan, citra satelit yang diambil pada 1 September. Dalam citra satelit itu menunjukkan Korea Utara menebang pohon dan menyiapkan tanah untuk konstruksi. Ekskavator konstruksi juga terlihat dalam citra satelit tersebut.
Laporan itu mengatakan, gambar kedua yang diambil dua minggu kemudian menunjukkan sebuah dinding telah dibangun untuk menutup area tersebut. Kemudian panel-panel dipindahkan dari sisi bangunan pengayaan untuk menyediakan akses ke area yang baru ditutup.
Area baru ini berukuran sekitar 1.000 meter persegi dan cukup untuk menampung 1.000 sentrifugal tambahan. Sentrifugal tambahan ini akan meningkatkan kapasitas pabrik untuk menghasilkan uranium yang sangat diperkaya sebesar 25 persen.
Senjata nuklir dapat dibuat menggunakan uranium atau plutonium yang sangat diperkaya. Korea Utara memiliki fasilitas untuk memproduksi keduanya di Yongbyon. Bulan lalu, foto-foto satelit Yongbyon menunjukkan tanda-tanda bahwa Korea Utara melanjutkan operasi fasilitas lain untuk memproduksi plutonium tingkat senjata. Korea Utara menyebut kompleks Yongbyon sebagai "jantung" dari program nuklirnya.
Beberapa pakar Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan percaya bahwa, Korea Utara secara diam-diam menjalankan setidaknya satu pabrik pengayaan uranium tambahan. Pada 2018, seorang pejabat tinggi Korea Selatan mengatakan kepada parlemen bahwa, Korea Utara diperkirakan telah memproduksi sebanyak 60 senjata nuklir. Perkiraan tentang berapa banyak Korea Utara dapat menambah senjata setiap tahun cukup bervariasi, yaitu mulai dari enam hingga 18.